Mohon tunggu...
Mohamad Endy Yulianto
Mohamad Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

chemical

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Vokasi Undip Kembangkan Umbi Gadung sebagai Bahan Baku Mi

8 November 2024   23:04 Diperbarui: 9 November 2024   01:41 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohamad Endy Yulianto/dokpri

Tanaman  gadung  adalah  tanaman  umbi-umbian  yang  termasuk  kedalam  golongan sumber pangan dan belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Namun demikian, masyarakat  lebih mengenal  gadung  setelah  diolah  dalam bentuk  keripik,  padahal  gadung  sebagai salah  satu  komoditas mempunyai prospek cukup baik. Hal ini dikarenakan teknik budidaya gadung tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit jika dibandingkan dengan  budidaya  tanaman  lainnya  dan  dapat tumbuh di mana saja.

Gadung (Dioscore hispida dennst) mengandung  karbohidrat  (pati)  yang  cukup  tinggi. Oleh karenanya,  gadung  sering  dimanfaaatkan  untuk  diolah  menjadi  tepung  sebagai bahan  dasar  pembuatan  kerupuk. Sebagai  sumber  karbohidrat,  produk olahan  gadung  prospek  untuk  dikonsumsi,  meski  kandungan  karbohidratnya  lebih  rendah dibanding  beras.  Akan tetapi, jika sudah  diolah  menjadi  gaplek kandungan karbohidratnya meningkat sekitar 82%.

Pemanfaatan gadung yang terbatas sebagai bahan baku keripik, diharapkan lebih lanjut dapat digunakan sebagai sumber pati (tepung gadung) mengingat kandungan karbohidrat relatif cukup tinggi. Namun demikian, pemanfaatan umbi gadung terkendala akan kandungan senyawa toksik berupa senyawa alkaloid (dioscorin), saponin (dioscin dan diosgenin) yang dapat menimbulkan keracunan pada manusia. 

Oleh karenanya, upaya produksi tepung gadung dengan mereduksi senyawa toksik telah dikembangkan oleh Tim Riset Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip, yakni Mohamad Endy Yulianto, Malika Pintanada Kaladinanty, Maya Qisthina Gaissani dan Dr. Indah Hartati (Dosen Unwahas)

Indah menyatakan bahwa melihat besarnya potensi kandungan karbohidrat pada umbi gadung, maka perlu dikembangkan teknologi produksi tepung gadung dengan mengurangi komponen senyawa toksik yang terkandung didalamnya melalui teknik ekstraksi dan purifikasi yang sesuai.

Malika Pintanada Kaladinanty/dokpri
Malika Pintanada Kaladinanty/dokpri

Sementara Endy menyampaikan bahwa senyawa dioscorin merupakan zat terlarut yang dikelilingi oleh matriks bahan yang tidak terlarut, sehingga laju perpindahan solut ke fasa pelarut relatif rendah. Oleh karenanya perlu alternatif proses produksi tepung gadung bebas senyawa toksik yaitu melalui ekstraksi secara enzimatis. Ekstraksi menggunakan enzim merupakan teknologi yang lebih ramah terhadap lingkungan dan mampu menghasilkan yield dan selektivitas yang tinggi. 

Endy menambahkan bahwa kelebihan-kelebihan ekstraksi enzimatis diharapkan akan mampu mereduksi dan menyingkirkan senyawa dioscorin hingga 95%. Oleh karenanya, melalui teknologi ekstraksi enzimatis ini akan menghasilkan produk tepung gadung yang aman untuk dikonsumsi. Meskipun demikian, tela'ah mengenai sifat fisiko-kimia tepung gadung sangat diperlukan sebelum kita bermaksud menggunakan tepung gadung dalam berbagai aplikasi.

Hal ini terjadi, karena data-data tersebut membantu kita dalam merencanakan dan merancang proses aplikasi tepung gadung. Salah satu aplikasi tepung gadung yang memungkinkan adalah sebagai bahan baku mie basah, terang Malika.

Indah mengungkapkan bahwa produksi tepung gadung bebas dari dioscorin melalui teknologi ekstraksi enzimatis sebagai bahan baku mie basah banyak memiliki keunggulan. Akan tetapi, pencapaian keunggulan proses ekstraksi menggunakan enzim untuk menyingkirkan senyawa dioscorin, masih bergantung pada kemampuan enzim proteases dan selulase dalam mendegradasi struktur dinding sel tanaman dan laju perpindahan dioscorin ke fasa pelarut yang berimplikasi pada produk tepung gadung.

Maya Qisthina Gaissani/dokpri
Maya Qisthina Gaissani/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun