alumni Teknik Kimia Terapan yang bertransformasi menjadi Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip, kini Hanifah Zaghlady bekerja di perusahaan consumer goods yang memproduksi popok bayi dengan teknologi inovatif. Perjalanan karier ini memberi saya kesempatan untuk menerapkan ilmu Teknik Kimia dalam produk yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari untuk orang banyak, ujar Hanifah.
Sebagai seorangHanifah menyampaikan bahwa industri popok bayi telah berkembang pesat, dengan fokus pada inovasi yang meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan kelestarian lingkungan, sehingga memberi tantangan sekaligus kepuasan tersendiri dalam pekerjaan saya. Di sini, saya berperan dalam pengembangan dan optimalisasi bahan yang digunakan dalam popok agar memiliki daya serap tinggi namun tetap nyaman dan ramah lingkungan.
Melalui pendekatan Teknik Kimia Terapan, saya dapat menganalisis struktur molekul bahan penyerap, seperti polimer superabsorben, untuk meningkatkan kinerjanya dalam menyerap cairan, mencegah kebocoran, dan menjaga kulit bayi tetap kering. Penggunaan material inovatif yang lebih tipis namun tetap kuat menjadi salah satu tantangan teknis yang saya dan tim hadapi, mengingat bahwa kami juga harus memikirkan efisiensi biaya dan kemudahan produksi dalam skala besar, tutur Hanifah.
Selain inovasi bahan, perusahaan kami juga berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan. Kami terus mencari cara untuk mengembangkan popok yang dapat terurai lebih cepat atau menggunakan bahan daur ulang tanpa mengurangi kualitas produk. Pendekatan ini memanfaatkan prinsip-prinsip teknik kimia, seperti analisis proses dan teknik produksi berkelanjutan, sehingga memungkinkan terciptanya produk yang tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga ramah lingkungan.
Hanifah juga menambahkan sebagai alumni Teknik Kimia Terapan, saya merasa ilmu yang saya pelajari sangat relevan dalam pekerjaan ini, terutama dalam memahami sifat material, proses manufaktur, dan analisis kualitas. Peran ini juga memperluas perspektif saya mengenai bagaimana produk sehari-hari yang sederhana seperti popok bayi bisa menjadi inovasi yang kompleks dan maju berkat penerapan teknologi baru. Pengalaman ini sangat memuaskan karena tidak hanya berkontribusi dalam bidang consumer goods, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi keluarga dan lingkungan.
Hanifah menjelaskan bahwa ketika menjadi karyawan pertama kali di PT Kao Indonesia sebagai Quality Control (QC) Line. Kemudian secara bertahap dalam waktu singkat mengalami kenaikan posisi hingga dua kali, yakni QC Trainer dan saat ini sebagai Quality Control Staff Leader di PT Kao Indonesia.
Bahkan selama menjadi karyawan di PT Kao Indonesia telah dipercaya memimpin berbagai project-project terkait inovasi dan pengembangan produk. Project yang telah dikembangkan diantaranya Manual Process Improvement (2019), Quality Control Circle (2020, juara 3), Â Fasilitator Manual Process Improvement (2021), Fasilitator Manual Process Improvement dan QCC (2022), Leadership Development Program (2023, juara 1 factory karawang), High Speed Machine Project (first high speed kao global) dan project Fasilitator Manual Process Improvement dan QCC pada tahun ini (2024), pungkas Hanifah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H