Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah--rempah terbaik di dunia, memiliki banyak spesies rempah yang dapat tumbuh dengan subur di berbagai daerahnya. Salah satu rempah yang keberadaannya cukup banyak di Indonesia adalah lada. Pada tahun 2018, total produksi lada dari berbagai daerah di Indonesia mencapai 88.235 ton. Walaupun sempat mengalami penurunan sebesar 0,7% pada tahun 2019, produksi lada kembali meningkat pada tahun 2021 hingga mencapai 89.153 ton.
Selain digunakan dalam negeri, Indonesia juga melakukan ekspor lada hitam ke berbagai negara, seperti Vietnam, Amerika Serikat, India dan masih banyak lagi. Sejak tahun 2012 hingga 2020 lada hitam yang diekspor hanya sebesar 16 -- 31% dari total produksi. Oleh karena lada hitam memiliki harga yang cukup mahal, perlu memperluas manfaatnya agar dapat diolah sebaik mungkin selain menjadi rempah dalam masakan, salah satunya dikembangkan menjadi sediaan obat herbal berbagai penyakit.
Mohamad Endy Yulianto biasa disapa Endy menyampaikan bahwa lada hitam (Piper nigrum L.) termasuk dalam tanaman dari famili Piperaceae yang dikenal sebagai tanaman rempah, obat, dan tanaman hias. Lada hitam dijuluki sebagai "The King of Spices", yaitu rempah yang paling penting dan yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia.
Lada hitam mengandung senyawa, seperti pati (28-49%), oleoserin (4,4-12%), minyak atsiri (0,4-7%), dan lemak (1,9-9%). Kandungan oleoserin yang terdapat dalam lada hitam termasuk didalamnya adalah senyawa alkaloid yang berperan sebagai pemberi rasa pedas, diantaranya piperin yang merupakan konstituen utama, piperidin, chavicine, piperidin, eugenol, kaempferol, myrcene, quercetin, dan terpen, ujar Endy.
Endy yang merupakan Dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip mengungkapkan bahwa piperin merupakan senyawa alkaloid yang paling melimpah dalam lada hitam. Senyawa piperin berbentuk kristal berwarna putih kekuningan, memiliki titik leleh pada suhu 128C sampai 130C, mudah larut dalam alkohol (1 g/15 mL) dan eter (1 g/1,7 mL), namun hampir tidak dapat larut dalam air (40 mg/L pada suhu 18C).
Maudina Yunia Rahma yang biasa disapa Dina merupakan Tim riset menambahkan bahwa  untuk mendapatkan senyawa piperin, lada hitam harus diekstraksi dalam bentuk murni yang bebas pelarut dan selanjutnya baru bisa diaplikasikan sebagai obat tradisional. Pemilihan metode ekstraksi dan jenis pelarut yang digunakan adalah aspek utama untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Senyawa piperin dalam lada hitam memiliki potensi sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya adalah dapat mencegah terjadinya stress oksidatif pada manusia. Stres oksidatif merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dengan pengurangannya oleh antioksidan sebagai agen pelindung dalam tubuh, tutur Dina.
Radikal bebas mampu merusak protein, lipid, dan DNA dalam tubuh karena sifatnya yang reaktif. Potensi antioksidan yang kuat dalam piperin dilaporkan mampu berperan sebagai sumber antioksidan alami yang efektif. Piperin dapat mengurangi zat reaktif asam tiobarbiturat dan mempertahankan kadar Superoxide Dismutase (SOD) yang merupakan enzim penting dalam pertahanan sel terhadap paparan oksigen yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker dan sel tumor dalam tubuh, papar Dina.Â
Salah satu teknik ekstraksi yang dianggap solutif adalah dengan gelombang mikro, karena panas yang dihasilkan akan bekerja langsung pada molekul yang dituju. Mekanisme pemanasan gelombang mikro adalah rotasi dipol dan konduksi ion, dimana interaksi antara gelombang mikro dan medan dielektrik molekul atau ion polar akan menghasilkan panas. Perpindahan massa dan panas terjadi pada saat yang sama dari bagian dalam sel bahan menuju ke luar (pelarut). Dengan demikian, akan membutuhkan waktu yang lebih singkat dan menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode ekstraksi konvensional, tutup Endy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H