Oleh karenanya, berbagai upaya telah dilakukan, diantaranya dengan menggunakan aditif kerosen. Akan tetapi, saat ini produk-produk kerosen telah diubah menjadi solar. Untuk itu perlu pengembangan bioaditif berupa bio oil berbasis biomassa. Bio-oil adalah tar hasil dari destilasi kering kandungan lignin yang terdapat di dalam biomassa dan memiliki kesamaan sifat seperti kerosen, ujar Endy.
Gagasan inovatif ini untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang teknologi membran cair emulsi berbasis bio oil dalam merekoveri logam berat dari  limbah cair secara optimum. Diharapkan informasi teknologi ini nantinya akan memberikan kontribusi untuk dikembangkan dan di scale-up oleh industri logam berat, yang saat ini masih menggunakan metode konvensional. Sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan nilai tambah serta membuka kesempatan kerja dan peluang usaha secara terpadu, pungkas pemilik 22 paten granted.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H