Mohon tunggu...
Mohamad Endy Yulianto
Mohamad Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

chemical

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mahasiswa Vokasi Undip Kembangkan Nano Coolant dari Sawit

25 Oktober 2024   23:55 Diperbarui: 26 Oktober 2024   00:23 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dhea Khaililla Indiarti Parmono Mahasiswa TRKI Vokasi Undip/dokpri

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman dengan jumlah lahan dan perkebunan yang sangat luas di Indonesia seperti di daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Saat ini kelapa sawit sudah banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan oleokimia dan oleopangan. Bidang oleopangan diantaranya margarin, asam lemak, coklat, sedangkan oleokimia seperti biodiesel, biogas, dan bioetanol.Penggunaan kelapa sawit sebagai bahan dasar dalam produk ini memiliki banyak manfaat, seperti lebih hemat biaya, mudah untuk didapatkan dan sifat yang ada dari kelapa sawit yang sangat mendukung untuk menghasilkan suatu produk yang baik karena berasal dari alam. Sepereti juga yang dikembangkan oleh mahasiswa Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip, yakni Dhea Khaililla Indiarti Parmono.

Dhea sapaan akrabnya menyampaikan bahwa saat ini untuk bertransportasi masyarakat Indonesia banyak yang menggunakan kendaraan seperti motor ataupun kendaraan mobil. Penggunaan kendaraan ini tentunya membutuhkan sebuah bahan bakar yang nantinya akan melalui suatu proses pembakaran untuk mendapatkan tenaga agar dapat menggerakkan sebuah kendaraan.

Namun dalam proses pembakaran bahan bakar ini pastinya akan membuat suhu mesin panas dan juga tidak stabil, maka diperlukan sebuah cairan untuk menstabilkan suhu mesin yaitu melalui cairan pendingin di dalam radiator. Cairan pendingin atau coolant ini digunakan dan dibutuhkan untuk mentransformasikan panas mesin ke lingkungan, agar mesin dapat tetap bekerja pada suhu yang optimal, ujar Dhea.

Pada kondisi tertentu sering sekali radiator mesin ini biasa ditambahkan dengan air kemasan, air sumur dan lain lain untuk dijadikan cairan pendingin. Meskipun banyak produk coolant atau cairan pendingin yang sudah mengandung bahan kimia glycol dan additive yang dalam jangka panjang dapat merusak radiator, seperti menyebabkan korosi yang bisa menimbulkan kebocoran pada mesin, terang Dhea.

Dhea yang dibimbing oleh Dosen Mohamad Endy Yulianto, ST, MT mengungkapkan bahwa penggunaan kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan cairan pendingin ini bisa menjadi solusi dari permasalahan adanya korosi dalam radiator. Penggunaan air sendiri merupakan salah satu faktor utama terbentuknya korosi. Selain menggunakan air serta bahan kimia lain seperti, glikol, gliserol, dan terdapat bahan kimia lain dalam pembuatan coolent radiator. Dalam pembuatan coolent radiator, kelapa sawit bisa dijadikan bahan baku tambahan selain air dan bahan kimia seperti  glikol.

Penambahan bahan kelapa sawit dalam bentuk minyak kelapa sawit derivatif (Refine Bleaching Deodorizing Palm Oil) dan menggunakan pemanfaatan teknologi nano yang bisa merubah suatu sifat sifat yang ada pada cairan pendingin seperti ketahanannya, stabilitasnya, dampak terhadap lingkungan dan lain lain. Jenis nano yang bisa digunakan yaitu seperti nanopartikel CuO dan juga Nanofiber Polianilin atau nano PANI. Adapun kelebihan dari nanopartikel CuO dalam penggunaannya sebagai cairan pendingin yaitu sangat stabil sehingga tidak membuat sedimentasi dalam penggunaannya, dan juga partikel nano CuO memiliki konduktivitas termal yang tinggi. Sedangkan untuk nanofiber PANI dapat bertindak sebagai agen antikorosi yang baik karena memiliki sifat protektif terhadap logam, jelas Dhea.

Pembuatan cairan pendingin menggunakan bahan baku berupa minyak kelapa sawit dan pemanfaatan nano atau "NanoColant" ini diawali dengan proses pemurnian kelapa sawit, dilanjutkan dengan mensintesis nano menjadi nanokomposit CuO-PANI lalu pencampuran untuk proses Nanocoolant. Kelebihan dari pemanfaatan kelapa sawit dan nano Cuo-PANI dalam cairan pendingin ini bisa menghindari kebocoran yang berdampak buruk bagi lingkungan karena sifatnya yang alami, pungkas Dhea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun