Mohon tunggu...
Mohamad Endy Yulianto
Mohamad Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

chemical

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UNDIP Raih Juara 3 dan Best Poster, Digitalisasi Pengendalian Lingkungan Perairan

14 Oktober 2024   20:38 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:47 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Prodi TRKI Vokasi Undip/dokpri

Inovasi terus menjadi langkah penggerak dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor perairan. Terobosan terbaru datang dari Tim HADEH (Hydro-Aquatic Development for Eco-Friendly Habitats) dengan personel Ade Syahri Fitria Pulungan, Haliza Ramadiani, dan Hilda Zahir Tsanisiwi. Berkat terobosan ini membawa Tim HADEH mewaikili Universitas Diponegoro diajang perlombaan tingkat nasional Aprotech Fair IPB 2024 yang diikuti oleh tim dari berbagai Universitas di seluruh Indonesia.

Ade Syahri Fitria Pulungan merupakan mahasiswa angkatan 2022 Prodi TRKI Vokasi Undip biasa disapa Ade menyampaikan bahwa Tim HADEH berhasil membawa nama Universitas Diponegoro dengan 2 penghargaan sekaligus yaitu juara 1 poster competition dan juara 3 essay competition. Dimana dengan konsep pengembangan sistem RAS terintegrasi Filtsan: Filter tray chitosan bebasis sensor.

Pengembangan ini menjanjikan langkah besar dalam mengoptimalkan kondisi pertumbuhan ikan, mengidentifikasi masalah dengan cepat, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan ikan. Selain efisiensi operasional, otomatisasi proses dalam Filtsan juga membantu mengurangi beban kerja fisik petani ikan, ujar Ade.

Sementara itu Haliza Ramadiani biasa dipanggil Haliza mengungkapkan bahwa salah satu komponen kunci dalam sistem ini adalah penggunaan sensor pH kolam yang inovatif. Sensor ini dirancang khusus untuk mendeteksi peningkatan pH dalam kolam, yang merupakan tanda adanya amonia yang tidak terionisasi (NH) memiliki konsentrasi lebih tinggi pada pH tinggi, yang meningkatkan daya racunnya. Ketika pH kolam lebih dari 7, sensor akan memberi sinyal kepada pompa untuk mengalirkan air dari kolam ke Filtsan: Tray filter chitosan.

Pada tray pertama bebatuan atau kerikil dipilih untuk menangkap partikel besar (dedaunan, lumpur, dan kotoran ikan) sehingga proses filtrasi selanjutnya menjadi lebih optimal. Pada tray kedua terdapat serat kelapa (cocofiber) yang dapat menyaring partikel halus dan zat organik. Pada tray ketiga berisi membran chitosan yang berasal dari limbah cangkang akuatik. Hal ini tidak hanya membantu menjaga keseimbangan air yang digunakan untuk ikan, tetapi juga dengan pengawasan yang responsif memungkinkan untuk tindakan cepat dalam mempertahankan kesehatan ikan secara keseluruhan, tutur Haliza pemenang juara 1 Pertamina 2024.

Hilda Zahir Tsanisiwi biasa disapa Hilda juga menambahkan bahwa inovasi tidak berhenti di situ. Konsep pengembangan ini juga mencakup eksplorasi kombinasi limbah cangkang aquatik dalam pembuatan membran chitosan. Limbah cangkang aquatik memiliki kandungan penting, senyawa yang memiliki kemampuan adsorpsi amonia berkat gugus amino dan hidroksil yang dimilikinya. Hingga saat ini, penelitian yang menggabungkan berbagai jenis limbah cangkang aquatik ke dalam satu sistem membran masih jarang dijumpai.

Oleh karena itu, Filtsan hadir dengan eksplorasi material dari limbah cangkang aquatik berupaya menghasilkan teknologi membran hijau yang memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk pengolahan air bersih dan pengelolaan limbah secara terpadu, papar Hilda yang pernah menyabet Best Poster  USU 2024.

Penting untuk dicatat juga bahwasanya Bapak Endy Yulianto, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Kimia Industri sangat memainkan peran sekaligus memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi tim HADEH. Berkat dorongan serta nasihat beliau membawa kami terus melakukan inovasi yang dapat membawa dampak positif kepada masyarakat luas, tutup Ade.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun