Mohon tunggu...
Mohamad Endy Yulianto
Mohamad Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

chemical

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Digitalisasi Proses Produksi Pupuk Organik Berbasis "Air Leri", Antarkan Mahasiswa TRKI Vokasi Undip Ke Grand Final Kompetisi Nasional

1 September 2024   20:53 Diperbarui: 1 September 2024   20:54 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi terus menjadi langkah penggerak dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian. Terobosan terbaru datang dari Tim Inovator Milenial mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi Undip. Tim berhasil menorehkan prestasi melaju ke babak grand final lomba NreFest USU 2024. Tim mahasiswa TRKI yakni Galuh Syarila, Amelia Syahrani, dan Hilda Zahir Tsanisiwi, dengan Dosen pembimbing Mohamad Endy Yulianto, S.T., M.T.

 

Galuh Syarila yang biasa disapa dengan Galuh menyampaikan bahwa berawal dari rasa penasaran mereka terhadap pengolahan limbah air cucian beras (air leri) yang terbuang tanpa pengolahan, yang mendorong mereka untuk menggali lebih dalam dan menyusun ide-ide yang kini menjadi fondasi karya tulis. Tim ini berhasil menarik perhatian dewan juri dengan karya mereka berjudul "Efektivitas Pupuk Organik Cair Berbasis Air Cucian Beras dalam Meningkatkan Pertumbuhan Sayuran Berbagai Varietas." Judul tersebut menggambarkan bagaimana pemanfaat limbah cair sebagai media pupuk organik cair, serta inovasi dalam pengaplikasian yang mengarah ke ekonomi hijau.

Mereka menunjukkan bahwa limbah cair dapat diubah menjadi sumber daya yang berharga, sehingga mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kualitas tanaman, serta inovasi yang dapat membantu proses pertanian. Dengan demikian, karya tim ini berhasil menarik perhatian dewan juri dan memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola limbah, ujar Galuh.

Sementara Amelia Syahrani yang kerap disapa dengan Amel mengungkapkan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini, tim ini melakukan observasi berdasarkan tela'ah jurnal penelitian sebelumnya. Dari hasil observasi tersebut mereka mengetahui bahwa limbah tersebut berpotensi untuk dijadikan pupuk organik cair.

Ketika mencuci beras, biasanya air cucian berwarna putih atau merah keruh tergantung jenis berasnya. Warna putih keruh/merah keruh itu menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras ikut terkikis. Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, akan tetapi pada bagian kulit ari masih terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk kesuburan tanaman. Selain nutrisi, air cucian beras juga mengandung beberapa jenis bakteri yang bermanfaat untuk tanaman, jelas Amel.

Dengan potensi yang ada, mereka mengusulkan pengaplikasian digitalisasi fermentor yang terintegrasi kran otomatis berbasis microcontroller Arduino Uno, dengan tujuan untuk efisiensi dalam penyiraman yang dapat mempermudah suplai nutrisi untuk pertumbuhan tanaman yang mampu mempercepat meningkatkan produksi tanaman khususnya pertanian agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, papar Amel.

Keberhasilan tim ini melaju ke grand final merupakan bukti kemampuan akademik dan dedikasi mahasiswa Undip dalam berinovasi di bidang teknologi dan rekayasa kimia industri. Ketua Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri Vokasi Undip, yakni Mohamad Endy Yulianto, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas prestasi dan capaian yang diraih oleh mahasiswanya.

Hilda Zahir Tsanisiwi biasa disapa Hilda juga menambahkan bahwa lomba NreFest USU 2024, merupakan ajang bergengsi yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk bersaing dalam bidang New and Renewable Energy. Grand final yang akan diadakan pada bulan September di Medan diharapkan bahwa mahasiswa-mahasiswa tersebut akan terus berkontribusi dalam pengembangan teknologi dan rekayasa kimia industri, serta menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk terus berinovasi dan berprestasi, tutup Hilda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun