Mohon tunggu...
Mohamad Endy Yulianto
Mohamad Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

chemical

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembelajaran Mahasiswa MBKM Vokasi Undip melalui Riset Kopi Instan Premium Hemat Energi

1 April 2024   01:15 Diperbarui: 1 April 2024   01:30 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abitha Monawisya, Belinda Azhara , Mahasiswa MBKB Vokasi Undip

Seperti yang kita ketahui kopi merupakan minuman penyegar yang sangat populer di dunia dan dikonsumsi terkait aspek kenikmatan dan kepuasan konsumen. Kopi sebagai komoditas perdagangan kedua di dunia, dengan pendapatan global mencapai $ 68,5 miliar, dan 15% diantaranya berupa kopi instan.

Akan tetapi, saat ini problem utama yang dirasakan oleh industri kopi instan adalah biaya produksi yang cenderung terus meningkat akibat penggunaan energi berlebih pada penguapan termal dan pengeringan mencapai 40,8 MJ/kg kopi instan. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan, diantaranya oleh Tim Peneliti Sekolah Vokasi UNDIP dalam memeberikan sumbangsih dan kontribusi melalui riset terapan guna mereduksi biaya produksi dan meningkatkan kualitas kopi instan menjadi premium yang kompetitif.

Tim Peneliti yang terdiri dari Drs. Sutrisno, M.T, Mohamad Endy Julianto, ST, MT., Didik Ariwibowo, S.T., M.T,  Dr. Eng. Vita Paramita, S.T., M.M., M.Eng, Ria Desiriani, S.T., M.T. dengan mahasiswa MBKM seperti Rega Ardiansyah, Anita Carolina, Abitha Monawisya, dan Belinda Azhara.  Riset konsorsium dari berbagai kompetensi dengan kolaborasi meliputi: Program studi RPM, TRKI SV UNDIP, Mitra Industri Kopi Sirap, Workshop Bintang Baru Mas To, CV. Teguh Jaya Ungaran dan BILK, Balai Industri Logam dan Kayu Semarang.

 

Sutrisno menyampaikan bahwa upaya ini ternyata membuahkan hasil yang menggembirakan, sehingga riset konsorsium didanai oleh Kemendikbudristek melalui skema Hilirisasi Vokasi, untuk jangka waktu 3 tahun dgn judul "Pengembangan Proses nano Dispersi Steam -- Vibro Nano Filtrasi untuk Produksi Kopi Instan Premium". Konsorsium riset ini sangat solid karena didukung oleh mahasiswa MBKM kompeten. Pembelajaran MBKM dengan melibatkan mahasiswa langsung praktek di laboratorium dan mereplikasinya, sehingga akan menjadikan terasah dan perform.

Abitha Monawisya dan Belinda Azhara. saat pembelajaran replikasi di Laboratorium
Abitha Monawisya dan Belinda Azhara. saat pembelajaran replikasi di Laboratorium

Abitha Monawisya yang biasa disapa Abitha menginformasikan bahwa pengembangan integrasi proses melalui mesin ekstraktor subkritis berbasis nano dispers steam dan vibro nano filtrasi yang telah di running di laboratorium mampu mereduksi biaya energi penguapan termal dan pengeringan hingga mencapai 30%. Hal ini akan sangat membantu dalam memecahkan permasalahan yang dialami oleh industri kopi instan di seluruh Indonesia.

Produksi kopi instan premium dengan pengembangan high eficient sistem ekstraksi subkritis berbasis nano disperse steaming dan vibro nano filtrasi saat ini sedang proses pendaftaran paten. Sehingga setelah paten telah granted dan tersertifikasi, harapannya bisa langsung diterpkembangkan oleh pelaku industri kopi instan. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan mampu merintis produksi kopi instan premium yang kompetitif melalui well-proven technology dengan royalty sharing bidang teknologi, tutur Abitha.

 

Pengambilan Data di Laboratorium
Pengambilan Data di Laboratorium

Sementara itu, Belinda Azhara mengungkapkan bahwa dampak hasil riset adalah: akan mendorong terciptanya kemandirian bangsa dalam produksi kopi instan premium, potensi pasar yang tinggi dan penguasaan teknologi ekstraksi hidrotermal berbasis steaming merupakan daya tarik investasi yang menjanjikan bagi kalangan industri kopi untuk melakukan komersialisasi kopi instan premium hasil penelitian ini, dan komersialisasi teknologi berbasis pertanian yang dihasilkan dari penelitian ini mempunyai prospek yang tinggi serta akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan bagi bagi masyarakat, kemandirian bangsa dalam memproduksi kopi instan premium akan membuka lapangan kerja baru, tersedianya teknologi yang handal dan murah untuk produksi kopi super sehingga pemberdayaan petani akan berkembang dalam bidang budidaya tanaman kopi, adanya dampak positif terhadap perilaku budaya masyarakat untuk memberdayakan semua potensi lokal berbasis pertanian secara optimal, dan terbentuknya jaringan keterpaduan kerjasama antar peneliti dari berbagai lembaga yang berbeda dengan sokongan sumber daya yang dimiliki, ujar Belinda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun