Inovasi para sivitas akademika dan mahasiswa akan membawa Indonesia menjadi negara maju, bahkan bisa menjadi solusi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Dipoengoro (UNDIP) yakni Fairuz Nadhifah. Mahasiswa yang baru saja menyelesaikan sarjana terapan TRKI ini bersama Pembimbing Penelitiannya yaitu Mohamad Endy Yulianto telah meraih Paten Granted no IDS000007413 dengan invensi “Metode Pembuatan Citrulline dari Kulit Semangka melalui Ekstraksi Gelombang Mikro”.
Fairuz menyampaikan bahwa penelitiannya dengan judul “Ekstraksi Citrulline dari Kulit Semangka (Citrullus lanatus) sebagai Penurun Hipertensi menggunakan Metode Microwave Assisted Extraction” oleh pembimbing diarahkan untuk didaftarkan ke Paten Sederhana. Hal ini dinilai oleh pembimbing, bahwa tema tersebut sangat prospektif untuk komersialisasi ke industri, setelah melihat data-data hasil penelitian yang diperoleh dari Laboratorium.
Penelitian ini didorong atas keprihatinannya terhadap penyakit hipertensi yang mempunyai proporsi terbesar dari seluruh kasus yang dilaporkan, yaitu 64,83%. Prevalensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk dengan usia diatas 18 tahun menunjukan bahwa penderita terbanyak berupa hipertensi mencapai 40,69%. Oleh karenanya, salah satu upaya yang dilakukan, diantaranya mencari senyawa alami bioaktif yang mampu menurunkan hipertensi berdasarkan studi In Silico, diantaranya Citrulline, terang Fairuz.
Fairuz menuturkan bahwa citrulline merupakan senyawa organik dengan gugus fungsi amida, karboksilat dan amina. Citrulline disebut sebagai asam amino non-esensial karena kurangnya protein struktural, tidak seperti enzim. Citrulline di dalam tubuh diubah menjadi arginine (asam amino yang bertanggung jawab untuk pengaturan oksida nitrat dan aliran darah serta tekanan darah pada pembuluh arteri). Sumber alami yang utama adalah semangka (Citrullus lanatus), pare, labu, dan mentimun. Citrulline diproduksi secara alami di dalam tubuh melalui reaksi enzimatik nitrogen-karbon yang mengandung glutamin, secara langsung (siklus oksida nitrat) dan secara tidak langsung (siklus urea) dari arginine.
Citrulline merupakan senyawa asam amino yang paling melimpah dalam kulit semangka. Rumus kimia dari citrulline yaitu C6H13N3O3 dan dengan nama IUPAC 2-Amino-5-(carbamoylamino) pentanoic acid. Senyawa citrulline berbentuk padatan berwarna putih, memiliki titik beku pada suhu 235,5°C. Untuk mendapatkan senyawa citrulline, kulit semangka harus diekstraksi dan purifikasi dengan kemurnian tertentu yang bebas pelarut. Tahapan selanjutnya berupa nano emulsi yang diikuti dengan pengering sembur dan selanjutnya diformulasikan ke Obat Herbal Terstandart (OHT) setelah melalui uji in vivo, in vitro, pre klinis dan klinis. Namun demikian, metode ekstraksi dan nano emulsi yang digunakan merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan hasil yang sesuai spesifikasi produk. Oleh karenanya inovasi proses ekstraksi gelombang mikro dan enkapsulasi dalam membran cair emulsi nano liposom tubular akan membawa obat ini bisa sampai ke target yang dituju," imbuh Fairuz.
Saat ini penelitian masih dilanjutkan ke adik tingkat dan mulai bekerjasama dengan industri farmasi untuk membuat obat herbal nano citrulline menjadi obat berbentuk kapsul. Semoga kedepannya produk ini bisa komersialisasi, sehingga hasil riset ini bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya orang-orang yang berjuang untuk sembuh dari penyakit," tutup Fairuz.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H