Mohon tunggu...
Mohamad Darmawan
Mohamad Darmawan Mohon Tunggu... -

alumni UI 2002

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mau Pinter?? Ngapain bayar mahal

2 Desember 2013   07:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:26 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau Pinter?? Ngapain bayar mahal

Saya termasuk orang yang suka mendengar radio “pinter” FM. Tujuannya sih simple, ingin mendapatkan ilmu dari rangkaian acara yang diisi oleh pembicara pakar di berbagai bidang. Ada pakar sales marketing, Kecerdasan emosi, mendidik anak, motivator dan seterusnya. Kata orang lebih baik belajar dari pengalaman orang lain daripada harus menjalani proses pembelajarannya sendiri.

Namun sekarang saya jadi bête dan malas denger radio pintar. Apa sebab? Akhirnya saya sadar sepertinya motif utama radio itu mengadakan sessi sharing knowledge hanya sebagai preview supaya saya ikut session fullnya di suatu seminar. Bukannya malas hadir di seminar tersebut, namun saya jadi banyak berhitung mengingat biaya untuk hadir di seminar tersebut dalam kisaran yang “wah’ bagi kantong saya. Saya harus merogoh kocek hingga 3 juta untuk suatu seminar yang diadakan selama 2-3 jam. Kalau dibayarin kantor sih OK aja :D.Kenapa sih mereka tidak membuka semua rahasia dalam sessi radio tersebut. Alasannya sih simple, katanya waktu terbatas. Padahal saya rela loh untuk mendengarkan 2-3 jam, apalagi saat di perjalanan dalam mobil menuju kantor atau klien.

Dijaman semuanya serba gratis, sepertinya seminar atau bentuk sharing berbayar (apalagi mahal) sudah ketinggalan jaman ya? Chris Anderson mengusulkan theory Freeconomics. Alternatif pendapatan artis justru dari pembajakan. Kok bisa? Yup pembajakanlah yang melahirkan selebritis, kemudian selebritis akan mendapatkan penghasilan dari pertunjukan dan iklan yang justru menghasilkan pendapatan lebih besar.

Dan ciri Gen-C (generasi yang lahir di jaman booming internet) adalah senang sharing apapun kepada semua orang secara gratis. Saya kutip salah satu raksasa sharing di dunia digital “Wikipedia dimulai pada 15 Januari 2001 oleh Jimmy Wales, Larry Sanger, dan beberapa kolaborator antusias bahasa Inggris. Kini ada 280,748 kontributor aktif di seluruh dunia yang mengerjakan 27,364,869 artikel dalam lebih dari 285 bahasa; setiap harinya ratusan ribu pengunjung dari seluruh dunia membuat puluhan ribu suntingan dan ribuan artikel baru di Wikipedia dalam berbagai bahasa.” (http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Perihal) Apapun topic yang anda cari bisa ditemukan di Wikipedia secara gratis. Anda pun bisa membagikan ilmu tentang apapun secara bebas. Hal yang sama dengan kompasiana yang saat ini and abaca.

Akhirnya saya lebih memilih “menghadiri” seminar gratis di internet. Benar benar gratis dan tidak sekedar preview. Beberapa topic yang mirip di radio pinter bisa saya dapatkan. Modal anda hanya menentukan “keyword’ yang tepat.

Contoh sumber sumber yang kaya akan pengetahuan adalah sebagai berikut:

1.Situs kajian management seperti Harvard Business Review

Sumber ilmu management, leadership, business operation, sales, marketing, HR. strategy dst. Narasumbernya pun beragam dari kalangan akademisi/praktisi. Bentuk informasi dalam format buku, audiovideo, webinars, cases dan course. Sebagian besar materi gratis. Untuk ukuran karyawan bahan yang gratis pun sudah sangat banyak untuk dilahap semuanya. Materi berbayarpun biayanya sangat terjangkau, dibawah USD 10 – USD 100. Silakan explore lebih lanjut ke www.hbr.org

2.Situs pengembangan pribadi seperti Nightingale Conant

Pengarang buku bestseller Kiyosaki pun mengaku sering mendengarkan Audio Nightingale Conant saat berkendara.

Situs ini tempat berkumpulnya pembicara kelas dunia seperti Brian Tracy, Anthony Robbin, Deepak Chopra dan lain lain.

Banyak materi dalam bentuk Ebook, tools, audio yang bisa di download secara gratis. Banyak juga materi berbayar, namun biayanya reasonable ya, untuk materi training Lead the Field yang sangat klasik hanya USD 65 untuk 12 sessi training

Silakan kunjungi www.nightingale.com untuk explore lebih lanjut

3.Situs umum seperti Youtube

Bahkan di Youtube pun banyak materi gratis yang di upload oleh pengguna Youtube dan bisa kita manfaatkan secara Cuma Cuma.

Tinggal masukkan keyword berdasarkan pembicara ataupun topic yang kita minati

Dunia digital menyediakan resource tidak terbatas, saatnya kita belajar dan berbagi. Jadi kenapa harus bayar training mahal mahal?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun