Mohon tunggu...
Mohamad Basir
Mohamad Basir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya manusia Biasa BUKAN SIAPA-SIAPA.. juga BUKAN APA-APA,,\r\n\r\nBerdisiplin Psikologi Klinis Untuk Melayani Anak, Remaja, Dewasa & Lansia.\r\n Fokus Pada Masalah Psikologis Keluarga & Perkawinan (Family and Married Counseling). Aktif Sebagai Motivator, Trainer, Konsultan serta Terapis. \r\nUGM adalah tempat dimana aku ditempa.\r\n\r\nHingganya,,Dengan penuh kerendahan Hati saya yakin, Pada pertemuan MAYA ini akan ada BEKAS yang tersisa,,Untuk kita KENANG diam-diam..Yaitu PERSAUDARAAN...\r\n\r\n" M.SIR "

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Aku dan Pinoito-ku" (Permainan Tradisional Boneka Kain Anak-anak Suku Kaili)

11 Oktober 2011   16:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:04 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_135196" align="alignleft" width="263" caption="PINOITO"][/caption] Pada saat masa kanak-kanak saya, salah satu permainan favorit saya adalah bermain PINOITO..sebuah boneka yang terbuat dari kain.  Saat bermain PIONITO terasa saya seperti berada dalam sebuah sandiwara boneka. Bapakku-lah yang awalnya memperkenalkan serta membuat boneka PINOITO ku. Bapakku membuatnya dengan memanfaatkan selembar kain yang sudah tak begitu terpakai, kain digulung sedemikian rupa sehingga berwujud sebuah boneka utuh, memiliki kedua kaki dan tangan juga berkepala. Seingatku dengan penuh rasa cinta Bapak serta dibantu Ibuku, membuatkan sebuah panggung boneka. Oh ya,, aku tiga bersaudara akulah anak pertama dan kedua adikku perempuan. Saat itu aku bertanya-tanya dalam hati, entah kenapa Ibu dan Bapakku memperkenalkan permainan PINOITO padaku. Namun kini kusadari bahwa dengan bermain PINOITO aku jadi lebih menghargai kaum perempuan. Panggung sandiwara yang dibuatkan oleh Bapak dan Ibukku sebenanrnya berbentuk rumah-rumah-an, dalam bahasa daerah kami menyebutnya "Sou-Sou". Cerita yang kami mainkan dalam permainan PINOITO cukup beragam, hehehee....biasanya cerita yang terbangun dengan adik-adikku sedikit saling menyindir sesuai kejadian yang ada di rumah kami. Misalnya aku dan adikku bertengkar beberapa hari sebelumnya, maka tanpa kami sengaja cerita yang muncul dalam permainanku bersama adaik-adikku bisa dipastikan akan mengalami hal yang sama. Tapi dari situ pula kami biasanya saling memberikan nasehat melalui percakapan boneka PINOITO yang masing-asing kami miliki, setelah bermain rasanya sangat menyejukkan dan masuk dihati kami, mungkin cerita dalam permainan ku bersama adi-adik memilki pesan yang dalam, dan pada saat itu kami belum mengenal kenapa demikian. Apakah karena PINOITO-nya..? Kembali mengingat masa kecil ku itu, terbesit ide ingin membuat panggung PINOITO bersama Sou-Sou-nya, serta mengembangkan pembelajara Psikologis melalui PINOITO..Oh ya cerita yang kami mainkan menggunakan boneka PINOITO, beragam dan banyak, cerita tentang kemalasan kami untuk belajar, membandel, keras kepala, dan berbagai macam cerita, yang membangun kesadaran Psikologis kami. Selama ini saya hanya bercerita kisah juga ide rencana saya ini kepada teman-teman dekat saya, sehingga saya tak banyak berbuat. Jujur saya ingin mengembangkan ini terhadap anak-anak kurang mampu di daerahku. Ya bermain sekaligus belajar bersama PINOITO untuk menciptakan kecakapan Psikologis anak-anak yang kurang beruntung secara ekonomi, anak-anak cacat, serta anak-anak yang memiliki keterbatasan mental. PINOITO itu namanya peramainan boneka anak-anak suku KAILI yang sifatnya tradisional di daerahku.  Kini permainan itu tersingkir oleh beragam bentuk permainan modern. Dan banyak anak-anak suku KAILI kehilangan PINOITO-nya. .. m.sir ..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun