Untuk membuat lelansuk, kacang panjang yang dipilih diupayakan yang baru dipetik sehingga masih segar. Kata ibu-ibu kacang panjang yang sudah layu sudah kehilangan rasa manis.
Agar bersih kacang panjang sebaiknya dicuci dulu dengan air, disarankan menggunakan air mengalir. Dilansir dari www.klikdokter.com, sangat dianjurkan untuk mencuci sayur dengan menggunakan air bersih yang mengalir, bukan melakukan perendaman dalam wadah berisi air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencuci sayur, buah-buahan, dan bahan makanan lain dengan air mengalir akan dapat mengurangi kotoran, kuman, dan residu pestisida yang tersisa di permukaannya sampai 75-80%.
Kacang panjang yang telah dicuci diiris kecil-kecil menggunakan pisau yang telah disiapkan. Irisannya setebal sekitar setengah sampai satu sentimeter. Irisannya bisa menyerong atau tegak lurus.
Sebenarnya prosedur yang biasa saya lihat (bukan standar), pembuatan lelansuk diawali dengan mengolah bumbunya. Cabe, terasi, dan garam disatukan dan ditempatkan ke dalam cobek lalu diulek sampai halus. Sekedar mengingatkan, terasi merupakan satu-satunya bahan lelansuk yang dibakar. Katanya untuk memberikan aroma bumbu yang lebih menggoda.
Menurut para ibu-ibu ahli lelansuk menghaluskan bumbu dengan cobek akan menghasilkan cita rasa yang berbeda dibandingkan dengan blender. Maka dihimbau tidak menggunakan penghalus elektrik itu.
Tahapan berikutnya memasukkan tomat yang juga diulek sampai halus. Sebelum tomat dihaluskan disarankan untuk dipotong-potong agar tomat tidak memercikan cairanya kalau diulek dalam keadaan utuh.
Tahap berikutnya memasukkan bawang merah dan bawang putih yang telah dikupas dan dipotong kecil-kecil. Potongan bawang merah itu diulek lagi bersama bumbu yang sudah ada dan diaduk sampai rata. Untuk menghasilkan aroma dan rasa yang lebih sensasional siram dengab perasan jeruk nipis atau limau. Konon untuk mengurangi rasa pedas ada yang menambahkan sedikit gula.
Bumbu sudah siap. Saatnya memindahkan irisan kacang panjang ke dalam cobak. Masih menurut ibu-ibu, lelansuk sebaiknya disajikan bersama cobeknya. Alasannya lagi-lagi soal rasa. Lelansuk siap disantap bersama nasi. Kalau ada panggang ayam atau ikan bakar akan jadi lebih yahud.
Sebenarnya saya tidak bisa membuat lelansuk. Resep ini hanya berdasarkan pengamatan saya terhadap ibu-ibu yang biasa membuat lelansuk.
Lelansuk sering dianggap versi lain dari beberok. Keduanya sama-sama berbahan mentah dan memiliki kemiripan berdasarkan bumbunya. Perbedaannya terletak pada bahan utamanya. Jika lelansuk dibuat dengan kacang panjang (antap: Sasak) beberok dibuat dengan bahan mentimun atau terung. Kadang-kadang ibu-ibu juga berimprovisasi menggunakan mangga muda untuk membuat beberok.
Apakah lelansuk termasuk real food? Dikutip dari medicastore.com, real food adalah makanan yang paling mendekati bentuk dan keadaan aslinya tanpa banyak perubahan. Real food diandaikan sebagai makanan yang tidak mengalami proses pengolahan makanan berlebihan, tidak ditambahkan zat-zat kimia, dan kaya dengan nutrisi. Berdasarkan pengertian ini, maka secara umum makanan tradisional Nusantara merupakan makanan yang paling mendekati ciri-ciri real food, termasuk lelansuk.