Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

16 Tahun Kompasiana, Ruang Aktualisasi Diri

7 Oktober 2024   11:48 Diperbarui: 8 Oktober 2024   07:16 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo dan Slogan Kompasiana (Sumber Kompas.id)

Secara eksternal, Kompasianer memanfaatkan berbagai platform media sosial sebagai wadah untuk membangun jaringan dan komunitas. Di dalamnya anggota komunitas berbagi artikel atau sekadar berinteraksi dengan sesama anggota. Kompasiana memberikan kesempatan untuk belajar dan tumbuh bersama sebagai sebuah komunitas. 

Ruang aktualisasi diri

Kompasiana tidak sebatas sebagai ruang untuk berbagi, tetapi juga menjadi tempat untuk berkontribusi bagi masyarakat. Banyak tulisan di Kompasiana yang menginspirasi, mendidik, dan memberikan informasi yang bermanfaat. Ini menunjukkan bahwa Kompasiana menjadi media yang sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.

Dalam teori Maslow kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan paling ultim atau kebutuhan tertinggi dalam hierarki kebutuhan manusia. 

Di bawah kebutuhan aktualisasi diri ada kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan yang berada pada lapisan dasar. Ini mencakup kebutuhan makan, makanan, air, udara, tempat tinggal, pakaian, dan kecenderungan seksual.

Di atas kebutuhan dasar, ada kebutuhan keamanan sebagai kebutuhan pada hierarkhi kedua. Kebutuhan ini mencakup keamanan fisik, ketertiban dan stabilitas, rutinitas, keakraban, dan kontrol atas kehidupan dan lingkungan seseorang.

Pada lapisan ketiga seseorang dihadapkan kepada kebutuhan sosial. Kebutuhan ini mengacu kepada manusia sebagai makhluk sosial dimana individu memerlukan rasa cinta, kasih sayang, kepemilikan, dan penerimaan dari orang lain.

Selanjutnya ada kebutuhan ego yang menempati lapisan keempat. Kebutuhan ini mencitrakan keinginan individu yang lebih berfokus pada mendapatkan reputasi, prestise dan status yang lebih baik dari siapapun yang melihatnya. Kebutuhan ego cenderung membuat seseorang merasa superior.

Akhirnya, kebutuhan aktualisasi diri merupakan lapisan kelima dan tertinggi. Kebutuhan ini merujuk pada keinginan manusia untuk mengembangkan potensi diri secara maksimal dan merupakan pencapaian tertinggi dalam hierarki tersebut.

Bagi Maslow, aktualisasi diri adalah kemampuan individu untuk mencapai potensi tertinggi mereka. Kebutuhan aktualisasi diri, dengan demikian, mengacu kepada individu yang telah mampu mereduksi kebutuhan ego. Hal ini ditandai dengan upaya seseorang untuk mengembangkan diri dan menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.

Kompasiana merupakan ruang yang memungkinkan seseorang untuk mencapai kebutuhan aktualisasi diri. Siapakah yang mampu menatap laptop atau gawai sekadar untuk menghasilkan tulisan selama berjam-jam selain orang-orang yang ditakdirkan untuk aktif merenung, berpikir, dan menghayati kehidupan ini? Mereka adalah orang yang selalu berusaha merefleksi dan mengambil pelajaran dari pengalaman hidup lalu menuangkannya secara tertulis. Kompasiana adalah tempat berkumpulnya orang-orang itu. 

Orang-orang yang bertahan dalam lingkaran Kompasiana merupakan individu yang telah mampu melepaskan sisi egoisme. Mereka yang secara konsisten menghasilkan karya di Kompasiana merupakan orang-orang yang sudah selesai dengan kebutuhan egonya. Mereka bukan pencari popularitas atau pengais kebutuhan peripheral yang bersifat instan. Kompasiana tidak menjanjikan keuntungan material. Oleh karena itu, saya lebih senang menyebut Kompasiana sebagai ruang untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun