Taman Tugu Selong merupakan ruang hijau dan terbuka untuk publik yang ada di Kota Selong, Lombok Timur. Taman ini merupakan salah satu dari tiga ruang terbuka publik di wilayah perkotaan Kabupaten Lombok Timur. Dua ruang terbuka publik lainnya yaitu, Taman Rinjani Selong dan Ruang Terbuka Publik (RTP) Pancor. RTP Pancor itu sendiri baru selesai dirampungkan pengerjaannya kira-kira setahun yang lalu.
Taman tugu Selong--dengan luas sekitar 1,6 hektar--itu terletak di pusat kota Selong, Ibukota Kabupaten Lombok Timur. Ruang terbuka publik itu berbatasan dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Selong di sebelah selatan. Sedangkan di sebelah utara bersebelahan dengan Rumah Dinas Bupati Lombok Timur atau dikenal dengan Pendopo dan SMP Negeri 2 Selong. Taman Tugu Selong juga diapit oleh Kantor DPRD Kabupaten Lombok Timur di sebelah timur dan Masjid Agung Al Mujahidin Selong di sebelah barat.
Dulu Taman Tugu Selong dikenal sebagai lapangan atau alun-alun tugu Pancasila. Saat itu di area ini terdapat bangunan tugu dengan gambar berupa lambang atau simbol Pancasila pada setiap permukaannya. Keberadaan tugu itu membuat tempat itu disebut Lapangan Tugu Pancasila.
Pada tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melakukan perombakan besar-besaran dan memperluas areal alun-alun. Perluasan itu membuat pemerintah membongkar beberapa bangunan kantor, jalan, dan sekolah yang berada di sisi barat tugu. Lapangan itu diubah menjadi area taman. Ini dilakukan untuk mempercantik kota dan menyediakan ruang terbuka hijau bagi masyarakat di tengah kota yang makin polutif.
Taman Tugu Selong konon menyimpan cerita masa lalu yang menarik. Berdasarkan cerita orang tua dari mulut ke mulut, sejarah tugu bermula saat zaman penjajahan Belanda. Kepala perwakilan Belanda di Lombok Timur saat itu membangun sebuah tugu untuk menandai tempat penguburan ari-ari putri sang Pemimpin Kompeni. Kala itu dia tinggal bersama keluarganya di rumah Pendopo yang sekarang berfungsi sebagai Rumah Dinas Bupati Lombok Timur. Tepat di depan pendopo itulah tugu ari-ari itu dibangun.
Pada era Orde baru daerah sekitar tugu itu kemudian difungsikan sebagai lapangan dengan tetap mempertahankan tugu ari-ari tetapi dengan perbaikan yang dilengkapi dengan lambang atau simbol Pancasila.
Setelah mengalami perombakan lapangan tugu berubah menjadi sebuah taman sehingga dikenal dengan nama Taman Tugu Selong. Penataan dilakukan dengan memperhatikan aspek estetika sekaligus fungsi taman sebagai pusat rekerasi dan paru-paru kota.
Kondisi Taman Tugu
Dilihat dari google earth, Taman Tugu Selong tampak berbentuk persegi panjang. Area taman memanjang dari barat ke timur. Secara keseluruhan pinggir taman tugu dikelilingi trotoar yang berfungsi sebagai batas taman.
Setidaknya taman tugu terdiri dari dua bagian yaitu bagian barat dan bagian timur. Pada bagian barat taman dilengkapi dengan sebuah trotoar yang dirancang berbentuk lingkaran.
Sebagai sebuah taman, permukaan tengah lingkaran ditutup dengan hamparan rerumputan yang juga menutupi hampir seluruh permukaan taman. Di samping rerumputan, taman tugu juga ditanami sejumlah pohon perindang. Sebagian tanaman pelindung berupa pohon palem raksasa. Sebagian lagi pohon beringin dan tanaman pelindung lainnya. Barisan pepohonan dan hamparan rumput itu membuat taman tugu terlihat asri dan sejuk. Keberadaan pohon-pohon itu memungkinkan pengunjung mendapatkan tempat berteduh.