Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Taman Tugu Kota Selong, Fungsi Rekreatif sampai Fungsi Ekologis

18 September 2024   16:44 Diperbarui: 18 September 2024   19:16 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taman Tugu Selong merupakan ruang hijau dan terbuka untuk publik yang ada di Kota Selong, Lombok Timur. Taman ini merupakan salah satu dari tiga ruang terbuka publik di wilayah perkotaan Kabupaten Lombok Timur. Dua ruang terbuka publik lainnya yaitu, Taman Rinjani Selong dan Ruang Terbuka Publik (RTP) Pancor. RTP Pancor itu sendiri baru selesai dirampungkan pengerjaannya kira-kira setahun yang lalu.

Taman tugu Selong--dengan luas sekitar 1,6 hektar--itu terletak di pusat kota Selong, Ibukota Kabupaten Lombok Timur. Ruang terbuka publik itu berbatasan dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Selong di sebelah selatan. Sedangkan di sebelah utara bersebelahan dengan Rumah Dinas Bupati Lombok Timur atau dikenal dengan Pendopo dan SMP Negeri 2 Selong. Taman Tugu Selong juga diapit oleh Kantor DPRD Kabupaten Lombok Timur di sebelah timur dan Masjid Agung Al Mujahidin Selong di sebelah barat. 

Dulu Taman Tugu Selong dikenal sebagai lapangan atau alun-alun tugu Pancasila. Saat itu di area ini terdapat bangunan tugu dengan gambar berupa lambang atau simbol Pancasila pada setiap permukaannya. Keberadaan tugu itu membuat tempat itu disebut Lapangan Tugu Pancasila. 

Pada tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melakukan perombakan besar-besaran dan memperluas areal alun-alun. Perluasan itu membuat pemerintah membongkar beberapa bangunan kantor, jalan, dan sekolah yang berada di sisi barat tugu. Lapangan itu diubah menjadi area taman. Ini dilakukan untuk mempercantik kota dan menyediakan ruang terbuka hijau bagi masyarakat di tengah kota yang makin polutif.

Taman Tugu Selong konon menyimpan cerita masa lalu yang menarik. Berdasarkan cerita orang tua dari mulut ke mulut, sejarah tugu bermula saat zaman penjajahan Belanda. Kepala perwakilan Belanda di Lombok Timur saat itu membangun sebuah tugu untuk menandai tempat penguburan ari-ari putri sang Pemimpin Kompeni. Kala itu dia tinggal bersama keluarganya di rumah Pendopo yang sekarang berfungsi sebagai Rumah Dinas Bupati Lombok Timur. Tepat di depan pendopo itulah tugu ari-ari itu dibangun. 

Pada era Orde baru daerah sekitar tugu itu kemudian difungsikan sebagai lapangan dengan tetap mempertahankan tugu ari-ari tetapi dengan perbaikan yang dilengkapi dengan lambang atau simbol Pancasila.

Setelah mengalami perombakan lapangan tugu berubah menjadi sebuah taman sehingga dikenal dengan nama Taman Tugu Selong. Penataan dilakukan dengan memperhatikan aspek estetika sekaligus fungsi taman sebagai pusat rekerasi dan paru-paru kota.

Kondisi Taman Tugu

Dilihat dari google earth, Taman Tugu Selong tampak berbentuk persegi panjang. Area taman memanjang dari barat ke timur. Secara keseluruhan pinggir taman tugu dikelilingi trotoar yang berfungsi sebagai batas taman.

Setidaknya taman tugu terdiri dari dua bagian yaitu bagian barat dan bagian timur. Pada bagian barat taman dilengkapi dengan sebuah trotoar yang dirancang berbentuk lingkaran. 

Sebagai sebuah taman, permukaan tengah lingkaran ditutup dengan hamparan rerumputan yang juga menutupi hampir seluruh permukaan taman. Di samping rerumputan, taman tugu juga ditanami sejumlah pohon perindang. Sebagian tanaman pelindung berupa pohon palem raksasa. Sebagian lagi pohon beringin dan tanaman pelindung lainnya. Barisan pepohonan dan hamparan rumput itu membuat taman tugu terlihat asri dan sejuk. Keberadaan pohon-pohon itu memungkinkan pengunjung mendapatkan tempat berteduh.

Bagian timur tugu juga dilengkapi dengan trotoar. Hanya saja trotoarnya tidak melingkar tetapi membentuk tanda plus atau menyilang. Di tengah persilangan itu sebuah tugu berdiri tegak. Tugu setinggi sekitar 3 meter itu menjadi simbol taman dan simbol  sejarah dengan berbagai cerita masa lalu.

Fungsi Taman Tugu

Taman Tugu Selong termasuk taman kota sebagai salah satu jenis ruang terbuka hijau. Dalam fungsi ini, kehadiran Taman Tugu Selong terutama memberikan manfaat bagi masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Apa saja manfaatnya? 

Pertama, Keberadaan taman Tugu Selong dapat memberikan fungsi ekologis. Kehadiran tumbuhan yang ada pada taman Tugu sedikit banyak dapat menyerap karbondioksida (CO2), menghasilkan oksigen, menurunkan suhu dan memberikan suasana sejuk. Taman Tugu Selong dengan pepohonan yang tumbuh di dalamnya dapat diandaikan sebagai paru-paru kota yang berfungsi sebagai filter alami, menyerap gas-gas berbahaya dan partikel-partikel kecil dari udara yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia di sekitarnya. Ini akan memberikan manfaat kesehatan kepada penghuni kota.

Fungsi ekologis lainnya, sebagaimana fungsi tumbuhan (dalam taman) pada umumnya, yaitu dapat menyerap dan menyimpan air tanah. Ini merupakan manfaat tersembunyi taman kota yang berkontribusi terhadap penyediaan sumber air tanah yang berkelanjutan bagi pasokan air bersih bagi masyarakat kota. 

Kedua, Fungsi rekreasi dan olah raga merupakan fungsi lain keberadaan Taman Tugu Selong. 

Setiap sore Taman ini hampir selalu ramai dikunjungi warga. Sebagian datang sekadar untuk jalan-jalan bersama keluarga atau pasangan. Pada hari-hari libur atau sore hari, sejumlah pengunjung terlihat duduk-duduk di beberapa titik sambil menikmati suasana kesejukan taman. Mereka datang untuk melepaskan kesumpekan, keletihan pikiran sekadar untuk menghalau.

Suatu sore saya mampir di Masjid Al Mujahidin Selong untuk shalat ashar. Tampak dari halaman masjid, yang bersebelahan dengan taman Tugu, para ibu-ibu muda dan remaja putri tengah jingkrak-jingkrak mengikuti senam. Pengunjung lainnya terlihat jogging atau jalan sehat di atas trotoar yang ada.

Aktivitas warga tersebut menunjukkan bahwa taman Tugu Selong juga memiliki fungsi sebagai tempat berolah raga.

Ketiga, Taman tugu Selong, sebagai taman kota pada dasarnya dapat memiliki fungsi ekonomis. Fungsi ini merupakan dampak dari kunjungan masyarakat ke Taman Tugu Selong. Kehadiran pengunjung yang membutuhkan makanan atau minuman membuat munculnya UMKM dan pedagang kecil di sekitar taman.

Berada di Taman Tugu Selong, pengunjung dapat dengan mudah menemukan makanan atau minuman yang dijajakan di sekitar taman.

Dari sisi flora sebuah taman kota sebenarnya dapat menghasilkan nilai ekonomis dengan pemanfaatan lahan sebagai ruang budidaya tanaman buah atau bunga. Rupanya sisi ekonomis ini belum terpikirkan oleh pengelola taman. Jika terwujud, hal ini dapat menjadi daya tarik pengunjung pecinta tanaman. 

Keempat, Jika kembali kepada konsep taman sejak jaman purba, salah satu fungsi penting sebuah taman adalah menawarkan keindahan yang memberikan manfaat atau fungsi estetis. Dalam fungsi ini taman Tugu Selong menjadi salah satu pendukung keindahan kota.

Saya tidak begitu memahami tentang tata ruang kota. Namun saya menduga bahwa meningkatnya kepadatan penduduk kota sangat berpengaruh terhadap kehadiran bangunan yang juga terus meningkat. Hal ini akan menimbulkan permasalahan terhadap keberadaan ruang terbuka sehingga dapat mempengaruhi keindahan kota. Kehadiran taman kota setidaknya dapat memberikan fungsi estetis. Ini sekaligus dapat menawarkan fungsi rekreatif bagi warga sekitar. 

Fungsi estetis dan fungsi rekreatif pada akhirnya akan diikuti oleh fungsi lain, seperti fungsi sosial. Keberadaan Taman Tugu Selong sebagai pusat rekreasi dan olahraga dapat memperluas manfaat sosialnya. Di taman tugu warga sekitar dapat bersosialisasi dengan warga lain sehingga menciptakan keakraban antar sesama warga kota

Lombok Timur, 18 September 2924

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun