Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Audit Keuangan Sekolah, Upaya Pengawasan dan Pembinaan Tata Kelola Keuangan

16 Februari 2024   15:37 Diperbarui: 16 Februari 2024   18:57 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi laporan keuangan. (Thinkstock/alzay via Kompas.com)

Walaupun kegiatan-kegiatan tersebut tidak bersifat fiktif atau mengada-ada tetapi dalam proses audit diperlukan dokumen pendukung yang membuktikan bahwa kegiatan itu memang dilakukan. 

Ini merupakan salah satu catatan bagi sekolah dalam pengelolaan keuangan untuk pembiayaan kegiatan yang bersifat mutual. Pentingnya kelengkapan bukti tersebut untuk menghindari adanya kesan manipulasi laporan pertanggungjawaban keuangan.

Temuan lainnya berupa adanya perbedaan dalam perencanaan anggaran dan realisasi keuangan. Dalam perencanaan, misalnya, sekolah merencanakan untuk kegiatan X tetapi dalam realisasinya dibelanjakan untuk kegiatan Y. Ini juga menjadi catatan bagi sekolah dalam pengelolaan keuangan secara konsisten.

Andaipun terjadi perubahan, sekolah disarankan sebaiknya melakukan perubahan yang dimulai dengan perubahan pada RKAS dengan melibatkan semua pihak yang ada di sekolah.

Perubahan realisasi penggunaan keuangan karena, salah satunya, disebabkan oleh adanya kebutuhan yang bersifat dadakan. Kebutuhan itu dapat muncul secara internal dan eksternal. 

Kebutuhan yang muncul secara internal misalnya terjadi kerusakan fisik pada sekolah yang dapat menghambat kegiatan belajar di sekolah. Hal ini menyebabkan sekolah harus mencari item kegiatan lain yang dapat dianulir untuk kemudian dialihkan ke item yang lebih dibutuhkan.

Perubahan yang terjadi karena faktor eksternal karena adanya tuntutan kegiatan dari dinas terkait yang perlu dilakukan, seperti, sosialisasi atau bimbingan teknis terhadap kebijakan baru yang berhubungan dunia pendidikan.

Penyebab lainnya karena sekolah kurang akurat dalam menyusun perencanaan kegiatan dan anggaran. Sekolah kerap membuat perencanaan tidak secara spesifik. Sebagai ilustrasi, dalam RKAS sekolah hanya membuat perencanaan sebuah kegiatan secara umum tanpa membuat turunan kegiatan secara detail. 

Hal ini membuat sekolah mengalami masalah dalam pembelanjaan dan penyusunan laporan keuangan. Misalnya, ketika sekolah merencanakan untuk mengadakan kegiatan class meeting, akan lebih baik jika sekolah membuat semacam rencana anggaran biaya berdasarkan aspek-aspek yang perlu dibiayai, misalnya, konsumsi panitia dan pesertajika diperlukan, honor juri jika membutuhkan juri independen, atau sewa perlengkapan tertentu apabila di sekolah tidak tersedia.

Audit keuangan sekolah memang bersifat pengawasan dan pembinaan. Akan tetapi, menurut inspektorat, jika hasil temuan audit dianggap merugikan keuangan negara, sekolah dapat menjalani audit forensik. Audit ini dilakukan secara mendalam dengan melibatkan alat bukti yang lebih spesifik dan lebih banyak.

Satu hal yang sering menjadi catatan adalah adanya kecenderungan perbedaan persepsi antar auditor yang satu dengan auditor yang lain dalam penilaian kelayakan penggunaan dana dan bukti pelaporan yang dibutuhkan. Artinya, ada keterlibatan subyektivitas auditor dalam proses pemeriksaan keuangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun