Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Kita

24 November 2023   22:01 Diperbarui: 24 November 2023   22:37 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyanyian itu mengusikku
Mengungkit kisah lama
Tentang penghianatanku pada suatu musim
Aku ingat pernah mengabaikanmu

Aku yakin kau masih menyimpan kisahnya
dalam istirahat panjangmu
Kini baru terasa betapa kuat sesalku
Menolak rasa yang pernah kusemai di jantungmu

Sampai akhirnya
Kau merelakan pelukanmu pada pilihanmu
Itu kesalahan terbesarku
Aku berharap pada mesin waktu
membawaku terbang kembali ke masa lalu
Aku ingin menata kembali
Serpihan kisah yang  tak sempurna
Tentang kita

Lombok Timur, 24 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Sunyi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun