Pembahasan dalam artikel ini merupakan catatan ke 5 hasil supervisi pembelajaran. Kali ini sasarannya guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)
Pagi itu, dengan seragam olahraga birunya, siswa kelas 2 berbaris mengikuti aba-aba guru olahraga. Bocah-bocah SD itu tampak bersemangat.
Bagi mereka, olahraga menjadi salah satu mata pelajaran paling menyenangkan. Olahraga memungkinkan siswa bergerak bebas, berlari, melompat, tertawa, dan bersorak. Olahraga adalah keriangan, kegembiraan, persaingan, terutama untuk anak-anak yang cenderung aktif. Olahraga adalah ekspresi gerak dan kebebasan.
Pagi itu saya duduk di sisi lapangan dekat tiang bendera untuk melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru olahraga.
Guru membariskan siswa. Dalam posisi itu, guru melakukan pemeriksaan terhadap kehadiran siswa. Salah seorang siswa ternyata yang tidak hadir tanpa keterangan. Guru mengingatkan siswa agar memberikan informasi jika berhalangan.
Guru berpesan agar siswa mencari temannya untuk memastikan penyebab yang bersangkutan tidak masuk sekolah. Ini sebuah pesan yang cukup bijak dalam menumbuhkan sikap sosial.
Sebelum pembelajaran inti guru melakukan kegiatan pra-pembelajaran. Tahapan ini merupakan kegiatan yang memiliki peran penting dalam pembelajaran. Pra-pembelajaran dapat diandaikan sebagai pintu masuk bagi guru dan siswa memasuki pembelajaran utama.
Berdasarkan pengamatan saya guru berupaya untuk melakukan kegiatan pra-pembelajaran yang melibatkan aspek pengalaman dengan beberapa pertanyaan ringan dan sederhana.
"Anak-anak sudah sarapan?"
"Sarapan apa hari ini?"
Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan pemantik untuk masuk ke topik pembelajaran. Pertanyaan itu menyangkut pengetahuan awal siswa tentang cara menjaga kesehatan. Pemahaman awal ini menjadi dasar guru untuk menyampaikan topik pembelajaran hari itu, yaitu, "Aktivitas Kebugaran Jasmani". Topik ini bertujuan untuk memperkenalkan gerakan fisik dalam rangka menjaga kesehatan fisik dan mental melalui olahraga.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya dilakukan dengan gerakan pemanasan. Secara keseluruhan gerakan pemanasan merupakan gerakan nonlokomotor atau gerakan tanpa berpindah tempat.