Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Improvisasi dalam Pembelajaran

26 Juli 2023   00:09 Diperbarui: 1 Agustus 2023   18:39 1954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa SMA ujian.(KOMPAS.com/ALBERTUS ADIT) 

Proses pembelajaran memerlukan situasi yang santai, rileks dan menyenangkan. Atmosfer kelas yang nyaman dan interaktif akan menumbuhkan partisipasi siswa dan jalinan komunikasi yang dialogis dengan guru. Ini akan dapat mengembangkan hubungan yang lebih baik antara guru dan siswa.

Untuk itu, kemampuan improvisasi seorang guru diperlukan. Dengan kemampuan improviasi guru dapat mengubah komunikasi yang kaku melalui interaksi yang terbuka dalam membangun hubungan yang positif dengan siswa. Kondisi ini akan dapat  meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memfasilitasi pertumbuhan akademik dan sosial siswa.

6. Menyesuaikan dengan teknologi dan sumber daya yang ada

Tidak semua satuan pendidikan memiliki sumber daya yang memadai. Hal ini mewarnai banyak satuan pendidikan di banyak tempat. Guru sering dihadapkan pada keterbatasan sumber daya, seperti alat pengajaran yang terbatas atau kendala teknis. 

Dengan kemampuan improvisasi, guru dapat menggunakan sumber daya yang ada secara lebih efektif dan mencari cara-cara kreatif untuk mengatasi hambatan tersebut. Kemampuan improvisasi dicirikan oleh kreativitas dan cara berpikir kritis. Dengan kemampuan kritis, setiap sumber daya yang ada si sekolah akan dapat dijadikan sebagai sumber dan media belajar yang relevan jika ditangani dengan baik.

Improvisasi dalam pembelajaran tentu saja memiliki kelemahan, misalnya, pembelajaran yang kurang terstruktur karena kurangnya persiapan. Improvisasi juga dapat mendistorsi fokus tujuan pembelajaran utama jika tidak terkait secara langsung. Jika improvisasi sering dilakukan, waktu pembelajaran akan terbuang lebih banyak karena harus melakukan persiapan. Guru, dalam hal ini, harus mengelola waktu dengan bijaksana.

Kemampuan improvisasi tidak hanya membantu guru mengatasi tantangan dalam pembelajaran, tetapi juga memungkinkan mereka menjadi pendidik yang lebih responsif dan berfokus pada siswa. 

Seiring dengan persiapan yang matang dan pengetahuan yang mendalam tentang materi ajar, kemampuan improvisasi akan memperkaya pengalaman belajar siswa dan membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan bermakna.

Lombok Timur, 25 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun