Guru dapat diandaikan seorang seniman panggung. Guru harus mampu memainkan panggung pembelajaran yang menarik dalam rangka mempertahankan keterlibatan siswa secara optimal dalam setiap detail kegiatan. Mengapa guru harus memiliki kemampuan improvisasi?
1. Setiap murid memiliki keunikan
Tidak ada dua atau tiga orang kembar memiliki kepribadian, potensi, dan bakat yang sama. Setiap orang memiliki ciri khas masing-masing. Hal yang sama mewarnai ruang kelas yang dihuni oleh puluhan siswa. Setiap kelas terdiri dari beragam individu dengan karakteristik, gaya belajar, dan tingkat pemahaman atau kemampuan yang bervariasi.
Dalam pembelajaran paradigma baru ini disebut dengan diferensiasi atau perbedaan. Dalam situasi seperti ini, kemampuan improvisasi memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran, gaya pengajaran, dan pendekatan dalam memenuhi perbedaan kebutuhan masing-masing siswa secara lebih efektif.
Kemampuan improvisasi seorang guru menjadi salah satu keterampilan yang mendukung pembelajaran diferensiasi, yaitu, pembelajaran yang dikembangkan untuk merespon kebutuhan murid dalam belajar yang bisa berbeda-beda, meliputi kesiapan belajar, minat, potensi, atau gaya belajarnya.
2. Situasi yang berubah-ubah
Proses pembelajaran tidak selalu berjalan sesuai rencana. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi dinamika kelas. Perubahan situasi itu bisa terjadi karena kesiapan belajar siswa, antusiasme, minat belajar, tingkat pemahaman, atau kondisi lingkungan. Guru harus memiliki sensitivitas terhadap perubahan ini.
Di sinilah kemampuan improvisasi seorang guru diperlukan. Kemampuan ini memungkinkan seorang guru dapat dengan cepat menyesuaikan strategi atau metode pembelajaran, media, dan sumber belajar yang relevan dan menarik. Improvisasi akan membuat seorang guru dapat menghadapi situasi yang berubah-ubah.
3. Pengajaran yang relevan dan menarik
Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan adalah pembelajaran yang diperkaya dengan contoh, ilustrasi, dan analogi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Jika ini terpenuhi, dapat dipastikan siswa akan memiliki perhatian dan keterlibatan yang tinggi dalam proses pembelajaran. Pada saat yang sama, hal ini akan menumbuhkan minat mereka untuk belajar.
Ketika sebuah metode atau strategi tidak menarik, misalnya, guru secara spontan harus mengubah metode atau strategi untuk menjaga situasi pembelajaran tetap menyenangkan dan memberikan dampak bagi siswa. Pada titik ini, kemampuan improvisasi guru sangat diperlukan.
4. Mendorong kreativitas dan pemikiran kritis
Guru yang terbiasa menggunakan improvisasi dalam pembelajaran biasanya didorong oleh daya kreativitas yang tinggi dan pemikiran kritis.
Oleh karena itu guru harus terus-menerus mengembangkan diri dan memperluas perbendaharaan pengetahuannya dalam rangka menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran yang diimprovisasi, guru juga dapat memberikan tantangan atau masalah baru yang memerlukan pemikiran kreatif dan pemecahan masalah dari siswa. Hal ini dapat merangsang perkembangan kemampuan kognitif siswa dan mendorong siswa untuk berpikir lebih kritis.