Maghrib merupakan saat yang ditunggu-tunggu umat Muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Maghrib adalah Layla bagi Majnun. Adzannya adalah keindahan surgawi bagi orang-orang yang berpuasa. Maghrib adalah genangan air bagi para musafir yang dahaga di tengah bentang alam nan tandus.
Menunggu maghrib saat berpuasa merupakan hal yang membutuhkan kesabaran. Diperlukan cara-cara tertentu untuk menanggalkan rasa suntuk saat menunggu adzan tiba. Harus ada semacam pengalih perhatian dalam menanti datangnya saat berbuka puasa.
Banyak alternatif kegiatan yang dapat dilakukan untuk menunggu maghrib. Salah satunya jalan-jalan. Inilah yang saya lakukan di hari kedua Ramadhan. Saya melakukannya ke sebuah fasilitas irigasi yang cukup penting di Lombok Timur, Bendungan Panda Duri. Jantung pertanian itu terletak tidak jauh dari rumah saya, sekitar 1,5 km.
Bendungan Pandan Duri demikian sebuah tulisan raksasa berwarna merah dan putih dengan logo Dinas Pekerjaan Umum dipajang di sisi timur pintu air bendungan.
Bendungan Pandan Duri merupakan salah satu tempat yang dapat dijadikan lokasi menunggu makhluk bernama Maghrib. Kenampakan alam buatan kebanggaan Pemerintah dan masyarakat Lombok Timur itu telah lama menjadi pusat nongkrong anak-anak muda, santai bersama keluarga, atau tempat relaksasi bagi masyarakat sekitarnya. Tidak saja pada bulan Ramadhan tetapi juga pada hari tertentu di luar Ramadhan.
Lokasi Bendungan Pandan Duri terhampar di dua wilayah kecamatan, yaitu, Terara dan Sakra. Jika Anda berkenan berkunjung ke bendungan tersebut, Anda dapat menjangkaunya dari kota Mataram dengan berkendara sejauh sekitar 46 km ke Lombok Timur. Dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam, Anda akan tiba di bendungan tersebut dalam durasi sekitar 1 jam. Sedangkan dari Bandara International Lombok, lokasi bendungan berjarak sekitar 36 km.
Pembangunan Bendungan Pandan Duri dimulai tahun 2011 dan rampung tahun 2014. Bendungan yang dibangun di pemerintahan era SBY sebagai presiden dan M. Zainul Majdi sebagai Gubernur NTB itu menelan anggaran Rp513 miliar.
Bendungan Pandan Duri berbentuk memanjang dari selatan ke utara. Berdasarkan data dari BWS Nusa Tenggara I, bendungan yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Palung, Desa Suangi, Kecamatan Sakra, itu memiliki genangan seluas 315.7 Ha. Telaga raksasa ini mampu menampung sekitar 27 juta m3 air. Dengan fungsi utama sebagai sarana irigasi, bendungan ini dapat menjangkau layanan pengairan dengan lahan seluas 5168 Ha.