Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Asal Mula Hoaks

31 Oktober 2022   07:50 Diperbarui: 31 Oktober 2022   08:01 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua laki-laki diam. Amaq Semain mengarahkan pandangannya ke beberapa sudut seakan mencari jawaban pada dinding dan langit-langit ruangan. Tatapannya terhenti pada sepasang cicak di yang tengah birahi. 

"Kalau misalnya saya harus berbohong?"
"Berbohong? Disuruh cerita malah minta berbohong."
"Maksud saya menceritakan kisah bohongan."
"O, begitu. Baiklah. Yang penting cerita."

Amaq Semain pun mulai bercerita. Tuan Usen memasang telinganya. Dia tidak ingin ada bagian cerita Amaq Semain yang terlewatkan. Rupanya kecenderungan homosapiens untuk mengkonsumsi berita burung telah menjadi kebiasaan sepanjang sejarah kehidupan manusia.

Lombok Timur, 31 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun