Saya bergabung dengan kompasiana sejak awal Januari 2022. 14 tahun kompasiana dan saya baru bergabung sepuluh bulan yang lalu. Sebelumnya saya sendiri sebetulnya kudet (kurang update) tentang platform websites atau blog. Petualangan penulis saya tergolong masih pendek. Dalam dunia tulis menulis, jam terbang saya termasuk rendah.
Sebelum mengenal blog saya biasanya menulis pada platform media sosial facebook. Jalinan pertemanan di facebook hanya terhubung dengan teman-teman sekitar yang memiliki kebiasaan membaca berkategori rendah. Menulis 4-5 paragraf saja di facebook akan direspon oleh teman-teman dengan linangan air mata karena dianggap terlalu panjang. Sekadar membaca judul sudah menyimpulkan isi tulisan.
Akhirnya saya mulai mengenal blog setelah mengikuti pelatihan menulis pada awal tahun 2021 melalui whatsapp ketika saya tersesat di sebuah WAG. Salah satu tuntutan pelatihan yaitu peserta memiliki blog. Dengan petunjuk mesin telusur google saya dapat membuat blog pribadi untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Pelatihan menulis melalui WhatsApp berlangsung. Pada saat yang sama, penggagas pelatihan, Wijaya Kusumah atau Omjay--seorang guru, blogger, dan pegiat literasi--terus menerus membagikan berbagai tulisannya di berbagai blog dan web. Salah satu yang paling sering disebarkan adalah tulisan yang tayang di Kompasiana. Omjay yang senantiasa bersemangat ketika berbicara tentang aktivitas menulis, juga terus mendorong peserta pelatihan untuk bergabung di Kompasiana.
Apa yang dilakukan Omjay membuat saya penasaran. Setahun Omjay melakukan agitasi terhadap peserta pelatihan menulis itu untuk bergabung dengan Kompasiana. Akhirnya, saya mencoba mencari tahu tentang blog kompasiana, cara registrasi, sampai aktivasi akun. Beberapa hari saya bolak balik di layar laptop dan smartphone mencari informasi sampai akhirnya tanggal 9 Januari 2022 berhasil bergabung dalam blog Kompasiana.
Saya mulai mengunggah tulisan pertama lima hari setelah bergabung atau tepatnya tanggal 14 Januari 2022. Selama lima hari itu saya terus bertindak sebagai pembaca artikel dan komentar yang menyertai artikel tersebut.
Dalam lautan artikel itu saya menemukan tidak ada respon atau komentar negatif terhadap sebuah tulisan. Mungkin itu yang membuat banyak kompasianer betah dan terus berkarya.
Kompasiana memberikan reward. Ini sebuah langkah positif untuk meningkatkan motivasi para penulis. Akan tetapi, banyak kompasianer tidak berorientasi pada reward. Banyak yang menikmati kepuasan ketika mendapatkan apresiasi tertentu di antara kompasianer.
Ruang Perpustakaan
Bagi saya kompasiana merupakan sebuah media yang berfungsi lebih dari sekadar ruang untuk menuangkan ide. Blog raksasa ini merupakan media berbagi, saling memotivasi, sekaligus ruang untuk membuka cakrawala berpikir. Di sinilah tempat sebuah topik dibahas dapat berkembang dengan sudut pandang yang sangat kaya.
Kompasiana juga merupakan sumber bacaan--sebuah ruang perpustakaan digital dalam skala raksasa. Bukunya tersusun rapi dengan Informasi yang disajikannya begitu kompleks. Tidak saja kompleks tetapi juga memuat informasi berita dan opini paling lawas sampai paling mutakhir.