Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gasing, Permainan Tradisional dan Kisah Lucu Pemainnya

18 September 2022   17:11 Diperbarui: 19 September 2022   07:45 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gasing (juga dikenal sebagai gangsing) adalah mainan yang berputar pada sumbu dan memiliki keseimbangan pada satu titik. Bentuknya bermacam-macam. Ada yang lonjong, oval, hingga pipih (ceper). Ada pula yang berbentuk silinder.

Gasing, secara umum, terdiri dari bagian atas (kepala), bagian tengah (badan) gasing, dan bagian bawah. Pada bagian bawah dilengkapi sepotong besi yang berfungsi sebagai poros saat berputar. Penempatan poros itu harus benar-benar akurat sehingga memberikan keseimbangan yang membuatnya berputar dengan baik dalam waktu yang lama.

Permainan tradisional itu dimainkan dengan cara melilitkan seutas tali pada bagian atas (kepala). Panjang tali tergantung pada besar kecilnya badan gasing. Makin besar gasing makin panjang tali yang dibutuhkan. 

Gasing yang telah dililitkan tali kemudian dilempar ke tanah. Gerak lempar tersebut diikuti dengan gerak tarik saat gasing masih berada di udara atau sebelum menghempas ke tanah. Pemain melakukan gerak tarik sekuat tenaga yang bertujuan untuk menghasilkan putaran saat gasing jatuh ke tanah.

Pada beberapa daerah gasing bukan saja dimainkan oleh anak-anak tetapi juga orang dewasa. Pada beberapa tradisi, gasing digunakan sebagai media judi dan meramal nasib.

Gasing dipercaya sebagai permainan tradisional yang cukup tua. Sebuah sumber menyebutkan bahwa gasing telah ada sejak 3500 tahun SM. 

Di Nusantara, gasing merupakan permainan yang dikenal di berbagai daerah. Dilansir dari bobo.id, di daerah Sumatera, tepatnya di Kepulauan Riau, gasing menjadi salah satu permainan tradisional yang dipercaya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Gasing juga dikenal di pulau Jawa, Bali, Lombok, dan belahan bumi Nusantara lainnya seperti, Sulawesi. 

Di kampung saya Lombok, NTB, permainan gasing tidak saja dilakukan oleh anak-anak tetapi juga orang dewasa. Gasing bahkan menjadi salah satu permainan tradisional yang sangat digemari oleh sejumlah orang dewasa.

Saat saya masih kecil gasing merupakan permainan paling populer terutama pada musim kemarau. Pada musim hujan jarang dilakukan karena permainan gasing membutuhkan tempat yang kering. Jika dilakukan di tanah basah putaran gasing tidak maksimal karena membuat gasing akan terbenam ke tanah.

Permainan gasing dimainkan secara perorangan, bisa juga dalam grup. Salah satu dari pemain memutar gasing. Pemain lawan kemudian memukul gasing dengan melempar gasingnya sendiri ke arah gasing yang sedang berputar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun