Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian integral dari upaya perguruan tinggi dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa ke masyarakat. Dalam hal ini, kelompok 141 mengambil peran penting dalam program KKN mereka dengan mengusung tema "Kearifan Lokal" di Desa Sukosari, Jumantono, Karanganyar. Salah satu kontribusi nyata mereka adalah membantu jalannya acara peresmian penambahan nama pada Monumen Tanah Kritis, sebuah simbol penting bagi masyarakat setempat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN tidak hanya mempelajari dan menghargai kearifan lokal tetapi juga memperkuat hubungan antara dunia akademis dan masyarakat, sekaligus berkontribusi pada pelestarian sejarah dan budaya daerah tersebut. Peresmian monumen tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pejabat setempat hingga masyarakat.
Monumen Tanah Kritis (MTK) dibangun sebagai sarana penyuluhan, menjadikan peringatan kepada masyarakat luas bahwa pada lokasi di sekitar Monumen Tanah Kritis tersebut dahulunya kondisi lahannya sangat kritis. Apabila tidak dilakukan upaya konservasi, maka cepat atau lambat lahan mereka juga akan menjadi kritis seperti lahan yang dijadikan monumen tersebut. Dalam upaya membangun kesadaran masyarakat agar turut berperan serta dalam upaya konservasi tanah dan air, pendidikan dan pelatihan maupun penyuluhan menjadi sangat penting.
Mahasiswa KKN 141 UIN Raden Mas Said Surakarta ikut serta dalam setiap tahapan persiapan hingga pelaksanaan peresmian. Sambutan sebagai pembuka di lakukan oleh pihak dinas perhutanan karanganyar dan direktur jendral pengelolaan das dan rehabilitas. Dilanjutkan dengan peresmian nama monumen tanah kritis, Penanaman pohon bersama, Mengelilingi Monumen Tanah Kritis, yang kemudian dijelaskan setiap situs yang ada oleh pengelola Monumen Tanah Kritis.
Mohamad Ali Iqbal selaku ketua, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga di lapangan, dan merasa bangga bisa memberikan kontribusi secara langsung dalam peresmian Monumen Tanah Kritis. "Kami merasa terhormat dapat berpartisipasi dalam peresmian Monumen Tanah Kritis ini. Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya belajar tentang pentingnya pelestarian lingkungan, tetapi juga bagaimana mengorganisir sebuah acara besar yang melibatkan banyak pihak,"
Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, peresmian monumen tanah kritis di Sukosari ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan pelestarian lingkungan di Kabupaten Karanganyar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H