Mohon tunggu...
Didiet Fals Beneran
Didiet Fals Beneran Mohon Tunggu... lainnya -

Seuntai kata yang terurai- Lepas mengalir bagai mata air- Tak kuasa ku menahannya- Maafkan aku- "Bila mengusik masa itu- Biarkan ku beralun meski Kian lirih nadaku "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Eksekusi Mati

18 Januari 2015   06:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:54 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14216341652006050384

Ilustrasi : www.merdeka.com/peristiwa/cerita

Dosa
Ampunan

Kilaf
Pemaaf

Gelap
Penerang

Penjara
Kesadaran

Hukum
Alami

Siksaan
Pelan berlahan pasti mati

Eksekusi membabi
Ampunan basi
Mati !!
Secepat ini ?
Beginikah Negeri
Lelaki bukan banci

--ooOoo--

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun