Mohon tunggu...
Didiet Fals Beneran
Didiet Fals Beneran Mohon Tunggu... lainnya -

Seuntai kata yang terurai- Lepas mengalir bagai mata air- Tak kuasa ku menahannya- Maafkan aku- "Bila mengusik masa itu- Biarkan ku beralun meski Kian lirih nadaku "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Debat

10 Juni 2014   06:36 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:26 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Debat tidak hanya debat
Junjung segala harkat
Dekap segala martabat
Mereka benar-benar hebat
Dua pasangan berwawasan untuk rakyat
.
Debat capres-cawapres tergelar
Segala demi rakyat tertawar
Paparan menghentak gelegar
Tak ada warna rona sangar
Kita sama tertawan hingar
.
Debat telah beri sinyal radar
Telah cukup beri binar sinar
Rakyat kian bebas bersandar
Buang celah negatif terpendar
Ambil positif yang berbinar
.
Debat tidak hanya debat
Berakhir dengan erat saling jabat
Do'a-do'a rakyat terpanjat
Kan kah henti saling menghujat ?
Demokrasi kian melesat
Adu domba berkarat
Kebebasan pilihan lekat erat
Hidup rakyat !!

--ooOoo--

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun