Mohon tunggu...
Didiet Fals Beneran
Didiet Fals Beneran Mohon Tunggu... lainnya -

Seuntai kata yang terurai- Lepas mengalir bagai mata air- Tak kuasa ku menahannya- Maafkan aku- "Bila mengusik masa itu- Biarkan ku beralun meski Kian lirih nadaku "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

{Dear PPA} Perempuan Perkasa

1 Maret 2015   05:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:20 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425138102800287068

NO: 119

Adalah dia perempuan perkasa
Ketika waktu di telannya tanpa sisa
Jadikan ku raja di rumah surge
Tak akan pernah ada duanya

Adalah dia di pagi buta
Dapur berasap bangkitkan gelora
Cucian, sletika di libasnya
Sang anak telah begitu wanginya

Kecup manis manja bawa pertanda
Mengiring langkah rejeki dariNya
Merekah mentari kehangatannya
Kau penyulut semangat jiwa

Adalah dia perempuan surga
Apapun telah ada dan tersedia
Tiadakah keluh uang belanja
Antar anak sekolah dan belanja kemandiriannya

Dialah istri tercinta membuah dua
Memandikan, belajar dan menina bobokannya
Hingga sisa malam kau begitu dahaga
Sedang aku begitu rakus mengurasnya

Dan kau benar-benar perkasa

--ooOoo--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun