Mohon tunggu...
Didiet Fals Beneran
Didiet Fals Beneran Mohon Tunggu... lainnya -

Seuntai kata yang terurai- Lepas mengalir bagai mata air- Tak kuasa ku menahannya- Maafkan aku- "Bila mengusik masa itu- Biarkan ku beralun meski Kian lirih nadaku "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Monyet

23 Februari 2015   01:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:42 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu
SMP dan malming
Jatuh hati, cinta monyet ataukah
Cinta pertama yang susah terlupa ?

Dihadapanmu
Aku tak bisa bicara
Hanya hati bermekar bunga-bunga
Petiklah sesuka, usah kau pinta
Hanya ingin tuk berikan semua
Namun, putri malu
Dan sesekali hanya tatap beradu
waktu memburu bisu

Dan dag dig dug itu
Bergemuruh membumi
Menjalar di lubuk hati

Foto imut di sela album rak kayu
Gini masih terasa bertalu
Mengingatmu
Mengenangmu

Foto imut di sela album rak kayu
Gini masih terasa bertalu
Mencambuk kehidupan
Saat ku bimbang

--ooOoo--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun