Mohon tunggu...
Didiet Fals Beneran
Didiet Fals Beneran Mohon Tunggu... lainnya -

Seuntai kata yang terurai- Lepas mengalir bagai mata air- Tak kuasa ku menahannya- Maafkan aku- "Bila mengusik masa itu- Biarkan ku beralun meski Kian lirih nadaku "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta dan Dunia di Obral Cinta

30 Mei 2014   21:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:56 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14014354381267761307


lustrasi : nyata.co.id

Saat langit malam hening
Memancar dari rona bening
Beginilah indahnya malming
Senyum tersungging, bikin pening !!
.
Kata tertata terbungkus rapi
Berhari-hari rapal tergeluti
Ungkapkan seluruh isi hati
Dengan sepenuh pujangga berpuisi
.
Romantis nuansa menyelimuti
Rembulan dan bintang berseri
Nyali bertaut pada dada lelaki
Gemuruh membabi mulut terkunci
.
Kembali malam gelap pengap
Dihadapannya nafas megap-megap
Bicarapun gagap kata menguap
Lenyap hanya pada tatap sekejap
.
Lelaki dihadapan wanita
Mati gaya tak bisa bicara
Itulah dijaman bahuleha
Saat tehnologi belum meraja
.
Jaman telah cepat berganti rupa
Dunia nyata menjelma maya
Kata cinta di obral sesuka
Gombal-gombil bergentayang menerpa
.
Suka, bersuka dan suka-suka
Menjala dan yang dijala tak ada beda
Gila dan tergila-gila dalam tawa
Dunia di obral cinta dan maya

--ooOoo--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun