Setahun telah berlalu sejak keluarga Pak Rendra Cahya menempati rumah impian mereka. Rumah kecil di tepi sawah itu kini telah menjadi tempat penuh kehangatan, cinta, dan kebersamaan. Halaman depan yang dulu kosong kini dihiasi bunga matahari milik Tasya yang sudah mekar dengan indah, sementara taman kecil di belakang rumah dipenuhi berbagai sayuran dan tanaman obat hasil kerja keras Amara dan anak-anak.
Di awal tahun baru, keluarga Pak Rendra memutuskan untuk merayakan "ulang tahun" pertama rumah mereka. Tidak hanya sebagai perayaan pribadi, tetapi juga untuk berterima kasih kepada warga desa yang telah membantu mereka selama ini.
Persiapan Perayaan
"Semua orang diundang, ya, Ayah?" tanya Tasya sambil memegang daftar undangan yang ditulis tangan oleh Anindya.
"Tentu, Nak," jawab Pak Rendra. "Tanpa bantuan mereka, rumah ini tidak akan berdiri. Kita harus berbagi kebahagiaan dengan mereka."
Bu Amara memimpin persiapan makanan dengan bantuan Anindya. Mereka memasak hidangan khas desa seperti nasi liwet, ayam bakar, sayur lodeh, dan aneka kue tradisional. "Ibu, aku ingin belajar membuat klepon sendiri," kata Anindya.
"Boleh, Nak. Tapi jangan terlalu banyak gulanya, ya, nanti lengket di tangan," jawab Bu Amara sambil tersenyum.
Di halaman belakang, Arka, Raditya, dan Kiran mendirikan tenda kecil untuk tempat tamu berkumpul. Raditya yang penuh semangat naik ke pohon mangga untuk menggantungkan lampu warna-warni. "Ini akan terlihat indah saat malam tiba," katanya dengan bangga.
Hubungan dengan Warga Desa
Hubungan keluarga Pak Rendra dengan warga desa semakin erat sejak rumah mereka selesai dibangun. Mereka dikenal sebagai keluarga yang ramah dan suka membantu.