STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah pendekatan sanitasi yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kondisi sanitasi yang baik secara mandiri tanpa ketergantungan pada bantuan dari luar. Tujuan utama STBM adalah untuk menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) dan meningkatkan kesehatan lingkungan melalui partisipasi aktif masyarakat, STBM memiliki lima pilar utama : Stop BABS, menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan, cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) mendorong kebiasaan mencuci tangan dengan sabun pada saat-saat penting, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga meningkatkan akses dan pengelolaan air minum yang aman, pengelolaan sampah rumah tangga mendorong pengelolaan sampah secara benar dan berkelanjutan, pengelolaan limbah cair rumah tangga mendorong pengelolaan limbah cair secara benar dan aman.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa saat membuka Kegiatan Orientasi STBM yang diselenggarakan tiga hari di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo ini diikuti oleh seluruh perwakilan Dinas Kesehatan se-Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo, Rabu (15/09/2023), mengungkapkan STBM merupakan suatu pendekatan yang dinilai efektif untuk mempercepat sanitasi yang layak melalui perubahan perilaku pemberdayaan masyarakat yang tujuannya adalah untuk mewujudkan masyarakat higienis dan saniter secara madiri untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pada tahun 2023, ada 84 desa/kelurahan di Provinsi Gorontalo yang tidak lagi buang air besar sembarangan (ODF) Desa Tinelo merupakan salah satu desa pioner STBM di Kabupaten Gorontalo
Dengan adanya hal ini, pihak pemerintah dan Masyarakat bekerja sama untuk menaggulangi hal tersebut guna terwujudnya provinsi yang sehat.
Hal yang bisa di lakukan serta Solusi yang dihasilkan?
Aktivitas hidup bersih dan sehat untuk menjadikan hal yang paling utama solusi STBM untuk mengatasi masalah Buang Air Besar Sembarangan (BABS) bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi melakukan BABS dan membangun lingkungan yang sehat. Beberapa solusi dari penerapan pilar pertama STBM ini adalah: Edukasi dan Penyuluhan: Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak buruk BABS terhadap kesehatan, seperti penularan penyakit diare, kolera, dan infeksi lainnya. Edukasi ini penting untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Fasilitas Sanitasi Layak (Jamban Sehat) Mendorong masyarakat untuk membangun fasilitas sanitasi yang layak, seperti jamban dengan sistem pembuangan yang aman, sehingga mereka tidak perlu buang air besar di tempat terbuka. Bantuan teknis atau finansial dari pemerintah atau organisasi dapat diberikan untuk membangun jamban sehat bagi masyarakat yang kurang mampu. Pemberdayaan Masyarakat: Melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan fasilitas sanitasi. Ini membuat masyarakat merasa memiliki dan bertanggung jawab atas kebersihan lingkungannya.
Referensi:
1. Pemerintah Kabupaten Gorontalo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
