Dampak virus Corona yang melanda dunia sangatlah kerasa, terutama di Indonesia. Virus corona sangat berpengaruh pada Perekonomian Indonesia. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sangatlah membuat Pemasar memikirkan strategi pemasaran agar produk atau jasanya bisa sampai kepada Konsumen.
     Bisnis dibidang Kuliner adalah salah satu korban dari Covid-19, karena pembatasan pengunjung yang diperbolehkan makan ditempat dan juga penurunan perekonomian masyarakat menjadi salah satu factor yang mempengaruhi penjualan dari produknya.
     Muhammad Hafizudin selaku Owner Angkringan Wetan mengatakan, bahwa usaha nya terdampak oleh Covid-19 karena pembatasan sosial berskala besar di Sidoarjo. Karena Angkringan sendiri buka pada pukul 18.00-01.00 sedangkan disidoarjo sendiri pembatasan aktifitas sampai pukul 21.00. tentu pengurangan jam sangat mempengaruhi pendapatan.
     Untuk tetap bertahan Angkringan Wetan mengambil Langkah untuk menghindari sebuah kerugian. Angkringan wetan membuka trobosan baru dengan membuka pemesanan via gojek/grab dari situ cukup membantu penjualan.
     Hafizudin mengatakan bahwa dirinya cukup pusing karena strategi pemasaran yang sudah dipikirkan sebelumnya tidak berjalan sesuai rencana. Hafiz sendiri membuat system delivery dari pukul 20.30 untuk daerah Kecamatan Buduran saja. Hal tersebut dilakukan karena memang pada pukul 21.00 sudah harus tutup.
     Selain berjualan di Angkringan hafiz juga membuka frozen food . untuk menunjang penghasilan dia. Biasanya yang bisa dibuat frozen food hanyalah sosis dan sejenisnya sedangkan makanan khas angkringan seperti sate usus dan sebagainya harus pree order dan pengantarannya pada jam 20.30.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H