Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Evaluasi Pendidikan: Standar vs Merdeka

30 Maret 2024   14:14 Diperbarui: 30 Maret 2024   14:16 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingatkah kamu masa-masa sekolah dulu, di mana semua murid di seluruh negeri mengerjakan soal ujian yang sama? Ya, sistem evaluasi pendidikan seperti itu memang sudah lama diterapkan di Indonesia. Tapi, sekarang zaman sudah berubah, dan banyak yang mulai mempertanyakan apakah sistem evaluasi yang terstandarisasi masih relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini.

Di era Kurikulum Merdeka, sekolah didorong untuk mengembangkan evaluasi pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan muridnya. Hal ini tentu berbeda dengan sistem lama yang menggunakan alat evaluasi dari pusat.

Keuntungan Evaluasi Pendidikan yang Dirancang Sekolah:

  • Lebih Relevan: Evaluasi yang dirancang oleh sekolah dapat disesuaikan dengan kurikulum dan materi pembelajaran yang digunakan.
  • Lebih Akurat: Guru yang lebih memahami kemampuan dan kebutuhan muridnya dapat membuat evaluasi yang lebih akurat.
  • Lebih Beragam: Evaluasi tidak hanya terpaku pada tes tertulis, tetapi dapat menggunakan berbagai metode seperti portofolio, proyek, dan observasi.
  • Lebih Membangun: Evaluasi yang dirancang dengan baik dapat memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi murid untuk meningkatkan pembelajaran mereka.

Kekurangan Evaluasi Pendidikan yang Dirancang Sekolah:

  • Membutuhkan Waktu dan Tenaga: Guru harus meluangkan waktu dan tenaga untuk mengembangkan evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan muridnya.
  • Kurang Konsisten: Standar penilaian yang berbeda di setiap sekolah dapat membuat hasil evaluasi sulit dibandingkan.
  • Kurang Objektif: Guru yang terlibat dalam pembuatan evaluasi dapat memiliki bias terhadap muridnya.

Lalu, bagaimana solusinya?

Mungkin saja ada jalan tengah antara standar dan kemerdekaan. Sekolah dapat mengembangkan evaluasi sendiri, tetapi tetap mengacu pada standar nasional. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja yang sama untuk mengembangkan evaluasi, tetapi dengan konten yang disesuaikan dengan kebutuhan murid di sekolah masing-masing.

Yang terpenting adalah evaluasi pendidikan haruslah:

  • Bermanfaat bagi murid: Evaluasi harus memberikan informasi yang berguna bagi murid untuk meningkatkan pembelajaran mereka.
  • Adil dan objektif: Evaluasi harus menilai semua murid dengan standar yang sama.
  • Transparan: Murid dan orang tua harus memahami bagaimana evaluasi dilakukan dan apa yang diukur.

Evaluasi pendidikan yang baik adalah evaluasi yang membantu murid untuk belajar dan berkembang.

Bagaimana menurutmu? Apakah kamu setuju dengan sistem evaluasi pendidikan yang dirancang dan dikembangkan oleh sekolah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun