Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konsep Merdeka Belajar, Beban atau Kebebasan?

16 Januari 2024   08:07 Diperbarui: 16 Januari 2024   08:14 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: AI creativity

Pendidikan adalah landasan pembangunan suatu bangsa. Di tengah dinamika perkembangan zaman, Indonesia mengadopsi konsep "Merdeka Belajar" sebagai bagian dari reformasi pendidikan. Namun, pertanyaan mendasar muncul: apakah konsep ini memberikan kebebasan yang sejati ataukah justru menjadi beban? Artikel ini akan mengulas perspektif guru, siswa, dan orangtua terkait dengan konsep Merdeka Belajar.

Perspektif Guru

Dari sudut pandang guru, Merdeka Belajar membawa tantangan dan peluang sekaligus. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator pembelajaran yang mendorong siswa untuk mandiri. Meskipun ini membuka ruang kreativitas dan inovasi, namun sebagian guru mungkin merasa terbebani dengan tuntutan untuk terus meningkatkan metode mengajar dan mempersonalisasi pembelajaran. Peningkatan kualifikasi dan pengetahuan guru perlu menjadi fokus untuk memastikan mereka siap menghadapi perubahan ini.

Perspektif Siswa

Bagi siswa, konsep Merdeka Belajar seharusnya memberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat pribadi mereka. Namun, ada risiko bahwa beberapa siswa merasa kehilangan arah atau merasa terlalu banyak beban karena harus mengambil inisiatif sendiri. Siswa perlu dibekali dengan keterampilan manajemen waktu, penilaian diri, dan kemandirian agar dapat memanfaatkan kebebasan ini dengan baik. Oleh karena itu, pendekatan pendidikan karakter juga menjadi krusial dalam mewujudkan Merdeka Belajar yang sejati.

Perspektif Orangtua

Orangtua memiliki peran penting dalam mendukung konsep Merdeka Belajar. Meskipun mengajarkan anak untuk mandiri adalah hal yang baik, ada kekhawatiran bahwa beberapa orangtua mungkin merasa tidak memiliki kendali atau kehilangan keterlibatan dalam perkembangan pendidikan anak-anak mereka. Oleh karena itu, perlu adanya komunikasi yang baik antara sekolah dan orangtua untuk memastikan bahwa pendekatan Merdeka Belajar tidak meninggalkan orangtua dari proses pendidikan anak.

Kesimpulan

Konsep Merdeka Belajar seharusnya memberikan kebebasan yang seimbang, tidak menjadi beban yang berlebihan. Guru, siswa, dan orangtua perlu bersinergi dalam mewujudkan visi pendidikan yang lebih modern dan relevan. Guru perlu dilibatkan dalam pembelajaran dan pengembangan profesional yang berkelanjutan, siswa perlu diberdayakan dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk belajar mandiri, dan orangtua perlu menjadi mitra aktif dalam perjalanan pendidikan anak-anak mereka. Hanya dengan kolaborasi yang kuat di antara ketiganya, konsep Merdeka Belajar dapat benar-benar membawa manfaat positif bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun