Dengan membuka diri tentang pengalaman pribadi, Anda memberikan contoh keberanian dan ketahanan, menginspirasi anak untuk melihat bahwa tantangan adalah bagian alami dari kehidupan.Â
Menceritakan bagaimana Anda menghadapi rintangan di sekolah juga memberikan pesan yang penting: bahwa mereka tidak sendirian dalam perjalanan mereka.Â
Anak-anak kadang-kadang merasa terisolasi atau bahwa mereka adalah satu-satunya yang mengalami masalah di sekolah. Cerita pribadi Anda dapat memberi mereka rasa kenyamanan, menyampaikan bahwa perasaan sulit adalah bagian normal dari tumbuh besar.
Penting untuk menekankan bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kesulitan, tetapi hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk mencapai tujuan. Dengan cara ini, Anda tidak hanya memberikan dukungan emosional kepada anak tetapi juga mengajarkan mereka bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan langkah menuju pembelajaran dan pertumbuhan.Â
Dalam suasana yang terbuka seperti ini, anak akan merasa lebih nyaman untuk berbagi perasaan dan masalah mereka, membuka jalur komunikasi yang lebih dalam antara orangtua dan anak.
5. Mengajak Anak untuk Berpikir Kritis
Salah satu langkah penting dalam membantu anak mengatasi masalah di sekolah adalah dengan mengajak mereka untuk berpikir kritis dan menjadi bagian dari solusi. Janganlah terjebak dalam peran sebagai "orang tua penyedia solusi" yang memberikan jawaban langsung.Â
Sebaliknya, dorong anak untuk merancang solusi mereka sendiri. Tanyakan pada mereka, "Apa pendapatmu mengenai cara mengatasi masalah ini?" atau "Bagaimana menurutmu kita bisa mencari jalan keluar?"Â
Dengan melibatkan mereka secara aktif, kita tidak hanya mengajarkan keterampilan pemecahan masalah, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab.
Melibatkan anak dalam proses penyelesaian masalah memberikan mereka rasa memiliki terhadap situasi tersebut. Mereka akan merasa dihargai dan diakui sebagai individu yang mampu berkontribusi pada pemecahan masalah keluarga.Â
Ini bukan hanya mengajarkan mereka keterampilan penting untuk masa depan, tetapi juga mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kritis mereka. Seiring berjalannya waktu, mereka akan belajar untuk tidak hanya melihat masalah sebagai rintangan, tetapi sebagai peluang untuk tumbuh dan mengembangkan diri mereka sendiri.Â