Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melampaui Batas: Mendisiplinkan Generasi Z melalui Kurikulum Merdeka

5 September 2023   09:41 Diperbarui: 5 September 2023   09:51 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: https://lexica.art/?q=kurikulum+digital&prompt=e39da0ce-619f-41ea-8a95-ecb09fb94028

Ketika kita berbicara tentang generasi digital, kita sering kali tergoda untuk meresponsnya dengan nada kekhawatiran. Generasi yang tumbuh dalam era digital ini sering disoroti karena ketergantungannya pada teknologi, ketidakmampuannya dalam berinteraksi secara langsung, dan keterbatasan perhatian yang sering diakibatkan oleh gawai elektronik. Namun, sebagian besar dari kita lupa bahwa perubahan generasi selalu membawa pergeseran dalam cara kita berpikir dan berinteraksi.

Generasi digital sekarang memiliki akses tak terbatas pada informasi, dan kemampuan untuk berkomunikasi secara global dalam hitungan detik. Ini adalah kemajuan yang luar biasa, tetapi juga memunculkan tantangan tersendiri. Bagaimana kita dapat mengarahkan generasi ini menuju penggunaan yang bijak dari teknologi yang mereka miliki? Salah satu jawaban yang menarik adalah melalui pendekatan yang disebut "Kurikulum Merdeka."

Pendekatan Kurikulum Merdeka ini tidak hanya mengajar siswa tentang mata pelajaran yang tradisional, tetapi juga mengembangkan keterampilan esensial yang diperlukan untuk berhasil dalam dunia digital yang terus berubah. Ini mencakup keterampilan seperti literasi digital, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas. Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk belajar sesuai minat dan bakat mereka sendiri, tanpa batasan yang ketat pada struktur kurikulum yang konvensional.

Kurikulum Merdeka juga mempromosikan pengembangan disiplin diri. Ini adalah aspek penting dalam mengatasi ketergantungan generasi digital pada teknologi. Dalam dunia yang begitu canggih, mudah untuk terjebak dalam perangkap kecanduan media sosial, permainan online, atau hiburan digital lainnya. Kurikulum Merdeka membantu siswa untuk memahami pentingnya pengendalian diri, menetapkan tujuan, dan bekerja menuju pencapaian mereka.

Namun, mendisiplinkan generasi digital tidak hanya tentang menghambat akses mereka terhadap teknologi. Ini juga tentang mengajar mereka bagaimana menggunakan teknologi ini dengan bijak dan etis. Penting untuk menyadari bahwa teknologi adalah alat yang kuat yang dapat digunakan untuk menciptakan perubahan positif, asalkan digunakan dengan benar. Kurikulum Merdeka memasukkan pelajaran tentang etika digital, privasi online, dan tanggung jawab dalam berbagi informasi.

Pendekatan Kurikulum Merdeka juga menggabungkan pengajaran dalam hal keterlibatan sosial. Generasi digital sering terlihat sebagai generasi yang terisolasi secara sosial, tetapi ini tidak harus menjadi kenyataan. Melalui proyek-proyek sosial dan kolaborasi, siswa dapat memanfaatkan teknologi untuk menghubungkan diri dengan orang lain dan memberikan dampak positif pada masyarakat.

Pendekatan ini juga mengakui pentingnya mengembangkan keterampilan emosional dan kecerdasan sosial. Ini membantu siswa untuk memahami dan mengelola emosi mereka sendiri, serta memahami perasaan dan perspektif orang lain. Ini adalah keterampilan yang sangat penting dalam dunia digital yang sering kali penuh dengan interaksi online yang kurang pribadi.

Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Ini mendorong siswa untuk menjalani pengalaman nyata, seperti magang atau proyek kewirausahaan. Ini memberi mereka peluang untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi dunia nyata.

Kurikulum Merdeka adalah langkah progresif yang dapat membantu kita mendisiplinkan generasi digital dengan cara yang positif. Ini memahami bahwa dunia telah berubah, dan pendidikan juga harus berubah. Generasi digital adalah generasi masa depan, dan dengan memberi mereka alat dan pengetahuan yang tepat, kita dapat membantu mereka menjadi pemimpin yang bijak dalam dunia yang semakin terhubung secara digital ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun