Pendekatan ini menekankan  pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang menghubungkan isi mata pelajaran dengan situasi kehidupan nyata yang diketahui siswa.Â
Misalnya, dalam pelajaran matematika, guru dapat menggunakan contoh-contoh yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari seperti menjalankan tugas atau menyelesaikan masalah dunia nyata lainnya.Â
Dengan menghubungkan materi  dengan dunia nyata, siswa  lebih mudah memahami dan melihat bagaimana menggunakan konsep-konsep tersebut dalam konteks kehidupannya.
4. Pembelajaran kolaboratif
Dalam  pembelajaran kooperatif, guru mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok atau berpasangan. Siswa yang memahami subjek dengan lebih baik  dapat membantu siswa lain yang  kesulitan.Â
Hal ini tidak hanya membantu siswa dengan nilai rendah untuk memahami konsep dengan lebih baik, tetapi juga mengembangkan kerja sama dan keterampilan sosial mereka. Guru hendaknya memberikan pedoman yang jelas tentang cara bekerja dalam kelompok sehingga semua siswa merasa terlibat dan berkontribusi.
5. Memberikan dukungan tambahan
Pendekatan ini termasuk memberikan dukungan tambahan kepada siswa di luar jam sekolah. Guru dapat meluangkan waktu untuk berkonsultasi atau membentuk kelompok pembelajaran tambahan.Â
Selain itu, guru juga dapat memberikan materi  tambahan yang lebih mudah dipahami, atau memberikan sumber belajar eksternal seperti buku, artikel, atau video yang relevan. Memberikan dukungan ini menunjukkan kepada siswa bahwa guru bersedia meluangkan waktu dan upaya ekstra untuk membantu mereka sukses.
6. Penilaian berkala
Pendekatan terakhir adalah menilai kemajuan siswa secara berkala. Guru hendaknya memeriksa apakah strategi yang diterapkan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.Â