Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyulam Kebudayaan Sekolah yang Unggul di Tepi Langit

7 Agustus 2023   22:41 Diperbarui: 7 Agustus 2023   22:44 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: www.pxfuel.com

Aku menyambut kita semua dengan hembusan angin yang memeluk, dengan langit yang membentang luas di atas kepala, mengingatkanku pada mimpi-mimpi yang pernah aku bina bersama bintang-bintang di malam hari. Seperti langit yang tak terbatas, begitulah potensi yang terdapat dalam setiap sekolah. Namun, pertanyaannya adalah: bagaimana kita bisa menjulang setinggi langit dengan budaya sekolah yang unggul?

Sebuah sekolah, teman-teman, lebih dari sekadar sebidang tanah yang ditata dan diisi oleh bangunan-bangunan. Ia adalah wadah di mana kita, seperti biji-bijian yang tertanam di dalam tanah, tumbuh dan berkembang menjadi pohon-pohon besar yang rindang. Bagaimana kita bisa tumbuh subur dan merindang? Itu tergantung pada bagaimana kita mengasuh dan mengairi akar-akar kita.

Budaya sekolah yang unggul, tak ubahnya seperti air yang mengalir deras di sungai-sungai kecil di desaku. Ia harus dipelihara dengan penuh kasih dan perhatian, agar tak pernah surut dan terus memberi kehidupan pada semua yang ada di sekitarnya. Guru-guru, teman-teman, dan masyarakat adalah aliran air yang menyatukan hati dan tekad, menggerakkan kemajuan dan pembelajaran.

Para guru, engkau adalah pelukis dalam dunia tanpa batas. Dengan kuas berwujud buku dan pena, engkau melukis jejak kebijaksanaan dan ilmu di atas kanvas pikiran anak-anak. Mereka akan mengenangmu seperti seorang seniman besar yang tak pernah lelah menginspirasi. Dengan sabar, engkau membimbing para siswa menuju keindahan pengetahuan, mengajarkan mereka bahwa belajar adalah cinta yang takkan pernah pudar.

Siswa-siswi, engkau adalah bintang-bintang muda yang terangi malam gelap dengan cita-cita dan semangat. Tumbuhlah seperti pohon yang tak gentar dihempas angin badai, karena kalian adalah harapan masa depan. Kalian adalah anak-anak yang dapat membawa perubahan, jika kalian percaya pada potensi yang ada di dalam diri kalian. Jadilah penjaga api yang menyala terang di tengah gelapnya malam.

Orang tua, kalian adalah akar yang kokoh dalam kehidupan sekolah. Dengan kehangatan dan dukungan kalian, seperti matahari yang memberikan sinar terang kepada bunga-bunga yang merekah, kalian memberi semangat bagi para siswa dan guru. Kalian adalah sang penuntun, mengajarkan tentang tanggung jawab, integritas, dan rasa hormat. Tanpa kalian, sekolah adalah taman yang takkan pernah berbunga.

Tak lupa, masyarakatlah yang membentuk jaringan berwarna-warni dalam budaya sekolah yang unggul. Ia adalah tetangga yang saling menguatkan, teman yang selalu ada dalam suka dan duka. Dari masyarakatlah lahir kebersamaan dan kepedulian, yang membawa sekolah menjadi lebih dari tempat belajar. Ia adalah rumah kedua, tempat di mana kekayaan pengetahuan dan kebaikan terus bertumbuh.

Dalam detak jantung setiap sekolah, kita semua terikat dalam harapan dan mimpi yang sama: mewujudkan budaya sekolah yang unggul. Di sinilah kita berdiri, di tengah medan perjuangan yang penuh dengan tantangan dan peluang. Mari kita merajut impian bersama, seperti benang-benang yang tak pernah putus, menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan.

Budaya sekolah yang unggul, teman-teman, adalah perjalanan yang tak pernah usai. Ia adalah perjuangan tanpa akhir, karena setiap generasi akan memberi ruang bagi kebaikan dan keunggulan baru. Marilah kita menari di atas mimpi, berpegangan tangan dalam melangkah ke depan. Bersama, kita akan menyulam kebudayaan sekolah yang unggul di tepi langit yang tak terbatas.

Terima kasih, dan marilah kita terus berlari mengejar mentari kejayaan.

Salam hangat,

Mohamad Gozali

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun