Mohon tunggu...
Mohamad Gozali
Mohamad Gozali Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Di dalam sejuta wajah, terpikat keunikan luar biasa. https://bangsaremukan.blogspot.com https://antiquecarcorner.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Kasih di Balik Tahun Baru Islam: Bulan Asyuro dan Jejak Anak Yatim

28 Juli 2023   21:21 Diperbarui: 28 Juli 2023   21:29 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: lexica.art

Tahun Baru Islam telah kembali hadir dalam sinar bulan Muharram yang tiba. Hatiku terasa hangat dan gemuruh sukacita menerpa seluruh jiwa umat Islam di penjuru dunia. Bulan istimewa, bulan mulia, bagai permata berkilau yang menerangi langit kehidupan kita. Dalam pelukannya terkandung sejarah agung, riwayat teramat suci, dan berkah yang tak terhingga.

Dalam rimba Muharram ini, terpahat momen bersejarah. Dengan gemulai dan penuh cinta, Nabi Muhammad SAW dikirim sebagai penutup para rasul. Alam semesta pun merayakan kelahirannya yang penuh hikmah, dipadu dengan cahaya kasih sayang dari Sang Pencipta kepada seluruh makhluk-Nya. Segala rahasia dunia terkuak, dan ketika tangannya menciptakan manusia, keindahan adanya dunia terwujud.

Namun, teramatlah pekat kelam bagi sebagian hati. Di tengah riuhnya senandung kegembiraan, ada saudara-saudara kita yang terluka. Anak-anak yatim, mereka yang tak lagi merasakan hangat belaian kasih sayang ayah atau ibu. Hati mereka menangis dalam sepi, berkeping-keping menatap masa depan dengan getir. Tapi jangan biarkan mereka meratap dalam kesendirian. Kita adalah satu keluarga, kandungannya rasa persaudaraan yang tak tertandingi.

Seperti sang pemimpin agung, Nabi Muhammad SAW, bagaimana ia tak pernah bosan menyayangi dan menyantuni mereka. Cahaya kehangatan kasihnya menyinari kamar-kamar hati mereka yang gulita. Sungguh, semerbak harum belas kasihnya meresap hingga ke sudut-sudut terdalam jiwa anak-anak yatim.

Aku pun merenung, bagaimana sejatinya cinta kasih ini harus menjadi inspirasi bagi kita. Marilah kita tatap bulan Muharram dengan penuh makna, membawa sinar terang untuk menyentuh kehidupan anak-anak yatim. Di sinilah letak tugas suci kita, menjadi pelita bagi mereka yang kehilangan panduan. Marilah berlomba-lomba berbagi dan bersedekah, sebagai wujud nyata cinta terhadap mereka.

Aku percaya, berbagi tak hanya sekedar memberi makanan atau minuman. Tetapi juga memberi kehangatan kasih dalam bentuk pakaian, perlengkapan sekolah, dan senyuman penuh keceriaan. Lebih dari itu, dengan setiap sumbangan yang tulus, kita menghadirkan bahagia yang tak tergantikan. Kita menjadi alasan mereka untuk tersenyum lagi, bermimpi lagi, dan mencintai hidup yang kini dihampar di hadapan.

Aku merasa getar suci ketika mengajarkan mereka mengaji. Saat ia membaca ayat-ayat suci, rasa syukur hadir memenuhi hati. Di sanalah terpancar harapan akan masa depan cerah. Juga, marilah kita turut serta membantu mereka mencari pekerjaan. Dorong mereka agar tak ragu menggapai mimpi-mimpi tinggi, karena tak ada batasan bagi mereka yang percaya dan berusaha.

Jangan lupa, setiap kebaikan yang kita lakukan tak akan luput dari pengawasan-Nya. Allah SWT, Sang Maha Pengasih dan Penyayang, akan membalas setiap langkah kecil kita dengan limpahan pahala besar. Keajaiban kebahagiaan akan merebak, dan dosa-dosa pun terhapus oleh rahmat-Nya.

Marilah, kita wujudkan tahun baru Islam ini sebagai awal langkah baru, langkah yang membawa cinta dan kasih sayang yang melimpah. Jadikan bulan Muharram ini sebagai bulan berbagi, berkah, dan kebahagiaan. Bersama, kita hirup udara kehangatan cinta, menyatu dalam ikatan persaudaraan abadi. Anak-anak yatim adalah bagian dari kita, dan melalui tangan kita, mereka akan merasakan kasih sayang yang tak pernah pudar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun