Berkembangnya era digital telah memberikan pengaruh besar bagi kehidupan manusia. Salah satu pengaruh tersebut adalah semakin mudahnya informasi dan konten tersebar melalui media sosial. Namun, sayangnya, tidak semua informasi dan konten yang viral di media sosial memberikan dampak positif, terutama bagi anak-anak.
Fenomena viralitas yang terjadi pada anak-anak dapat membawa dampak yang buruk bagi psikologis dan kesehatan mereka. Anak-anak yang terlalu fokus pada popularitas dan likes yang mereka dapatkan di media sosial, dapat mengabaikan kesehatan mental dan kebutuhan pribadi mereka. Banyak kasus anak-anak yang merasa tertekan atau tidak nyaman karena terus-menerus memperhatikan jumlah like dan komentar pada akun sosial media mereka.
Selain itu, viralitas juga dapat berdampak buruk pada prestasi akademik anak-anak. Banyak anak-anak yang menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengedit dan mengunggah foto atau video di media sosial, sehingga mengorbankan waktu dan energi yang seharusnya mereka gunakan untuk belajar. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hasil belajar dan bahkan bisa berdampak pada nilai akademik anak-anak.
Dalam mengatasi fenomena viralitas pada anak-anak, penting bagi orang tua dan pengajar untuk memberikan edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat dan bertanggung jawab. Anak-anak perlu diberi pemahaman bahwa kepopuleran di media sosial tidaklah segalanya dan tidak perlu dijadikan tolak ukur kesuksesan dalam hidup. Selain itu, orang tua dan pengajar perlu memantau dan mengawasi penggunaan media sosial anak-anak agar mereka tidak terjebak dalam lingkaran viralitas yang berdampak buruk pada diri mereka.
Dalam era digital yang semakin maju, penting bagi kita untuk lebih bijak dan kritis dalam menggunakan media sosial, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap dampak negatif dari fenomena viralitas. Sebagai orang tua dan pengajar, kita harus bersama-sama memastikan bahwa anak-anak kita dapat menggunakan media sosial dengan sehat dan bertanggung jawab, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal tanpa terpengaruh oleh popularitas di dunia maya.
Siapa yang tidak suka dengan anaknya menjadi terkenal di media sosial? Pastinya semua orangtua ingin anaknya dikenal dan populer, tetapi perlu diingat bahwa menjadi terlalu viral juga bisa membawa dampak buruk bagi anak.
Dampak negatif dari viralitas pada anak bisa berupa stres dan ketidaknyamanan akibat terus-menerus memperhatikan jumlah like dan komentar di akun sosial media mereka. Selain itu, viralitas juga bisa mengganggu prestasi akademik anak karena waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar jadi terbuang hanya untuk mengedit dan mengunggah foto atau video.
Jangan sampai terlena dengan kepopuleran anak di media sosial, karena hal itu tidaklah segalanya dan tidak perlu dijadikan tolak ukur kesuksesan dalam hidup. Sebagai orangtua, perlu memberikan edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat dan bertanggung jawab, serta memantau penggunaan media sosial anak agar tidak terjebak dalam lingkaran viralitas yang berdampak buruk pada diri mereka.
Jadi, mari bersama-sama memastikan bahwa anak-anak kita dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan sehat, agar mereka tetap tumbuh dan berkembang optimal tanpa terpengaruh oleh popularitas di dunia maya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H