Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terperosoknya Mobil Pak Lurah

23 Mei 2017   15:27 Diperbarui: 23 Mei 2017   17:26 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Terperosoknya Mobil Pak Lurah

oleh: Moh Afif Sholeh

Di daerah pelosok masih banyak jalan yang rusak dan belum di aspal. Biasanya satu kelurahan luasnya bisa ditempuh beberapa jam. Ketika pak lurah yang bernama Tatap Jaya terpilih menjadi orang nomor satu di daerah itu, ia ingin berkeliling untuk mengetahui kondisi di lapangan. Di daerah pertama yang ia kunjungi tidak ada masalah atau hambatan sama sekali, disana ia berdialog banyak dengan warganya.

Pak Lurah:"Bagaimana keadaan warga sekitar sini, apa baik baik saja."ia bertanya.

Warga:"Baik pak,"tutur warga.

Pak Lurah:" kira kira ada keluhan apa yang dirasakan warga sini? ia bertanya kembali.

Warga:"Sebetulnya masalah kurangnya lapangan pekerjaan serta belum adanya puskesmas yang menunjang kesehatan warga pak." tutur warga.

Pak Lurah:" Saya akan merealisasikan sarana prasarana yang belum ada di daerah ini, mohon bersabar ya."Jelas sang Lurah.

Akhirnya setelah beberapa jam berdialog, pak lurah melanjutkan perjalanan ke daerah yang lebih pelosok, serta belum ada listrik masuk. Sebetulnya Pak lurah sudah diingatkan warganya kalau mobil tidak bisa melewati jalur ini, dikarenakan hujan semalam mengguyur daerah itu. Kemudian ia masih melanjutkan perjalanan tanpa mendengar saran dari warga. Setelah beberapa jam, Mobilnya terperosok dijalan yang digenangi air. Keadaan disana amat sepi tidak ada lalu lalang kehidupan. Pak lurah lalu memutuskan untuk menginap di mobil yang ia tumpangi. Ia baru tersadar, karena tidak mendengarkan saran warganya. Akhirnya ia merasakan susahnya sendiri, harus tidur dengan peralatan seadanya.

Bsd, 23 Mei 2017, 15.24 Wib

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun