Linglungnya sang Pencopet
Ketika Ramadhan datang biasanya menjamur pasar pasar makanan di sore hari, hal ini membawa berkah tersendiri bagi penjual makanan karena dagangan mereka laris manis diburu oleh pembeli guna disantap waktu berbuka puasa. Ada seorang nenek tua yang yang mengajak cucunya.
“Nak, ikut nenek yuk ke pasar makanan guna membeli makanan berbuka puasa di ujung kampung ini,”ajak sang Nenek.
“Ayo nek, saya senang sekali bisa menemani nenek sambil ngabuburit,”Cucunya menjawab.
Setelah mereka sampai disana, kondisi pembeli berdesak-desakan untuk mendapatkan makanan yang diinginkannya, Tanpa disadari sang nenek, ada seorang pencopet yang selalu mengintai serta mengawasinya. Tas bawaan nenek terbuka, sehingga memudahkan pencopet untuk mengambil dompet yang dibawanya. Sebelum nenek mengambil makanan yang dikehendaki, ia mengecek dompetnya terlebih dahulu, dan ternyata dompetnya tidak ada, lalu sang nenek sejenak badanya lemas.
“Kenapa nek?” Tanya sang Cucu.
“Dompet nenek hilang diambil orang.”Nenek menjelaskan kejadianya.
Kemudian nenek membaca doa yang pernah diajari oleh orang tuanya terdahulu, jika kehilangan sesuatu biasanya tak lama akan kembali. Teryata tidak butuh waktu lama, pencopet yang mengambil dompet sang nenek kepalanya terasa pusing dan arah jalannya berbalik ke tempat nenek berada, lalu tanpa ia sadari pencopet tadi memberikan dompetnya tanpa mengambil sepeser pun.
“Nek, kok dompetnya ada yang mengantarkan.” Cucu bertanya dengan heran.
“Oh iya, sebetulnya nenek mempunyai doa khusus ketika kehilangan sesuatu ditambah lagi doa orang yang berpuasa selalu dikabulkan Sang Maha Pendengar.” Tutur sang nenek.