Keteledoran Juru Masak Menyebabkan Kapal Tanpa Nahkoda
oleh: Moh Afif Sholeh
ketikketik.com
        Dahulu kala banyak para pedagang yang menggunakan laut sebagai jalur utama. walaupun banyak resiko dan tantangan yang akan dihadapai. Ada seorang Nahkoda yang bernama Burac yang berasal dari pesisir kampung Teri, julukan ini berlandaskan bahwa daerah itu sangat melimpah hasil teri tangkapan nelayannya. Ia dari kecil sudah terbiasa berpetualang ke luar daerah untuk berlayar. Dari pengalamannya ini ia dengan mudah menjadi seorang nahkoda di sebuah kapal besar yang biasanya sering ke luar daerah untuk mengirim barang dagangan milik saudagar terkenal di daerah itu. Sebelum berangkat ia mengingatkan semua kru kapal untuk mengecek terlebih dahulu kondisi kapal, maupun persiapan logistik selama perjalanan.
Burac:" kalian sudah menyiapkan semua perlengkapan kita." ia bertanya dengan tegas.
Anggota kru:"Sudah siap semua pak, kita siap berangkat." tuturnya dengan jelas.
lalu kapal mulai meninggalkan dermaga untuk berangkat ke Tanjung Bandeng, tempat terakir pengiriman barang. Ketika di tengah perjalanan ada badai besar yang menghantam, namun mereka dan kapal yang mereka tumpangi masih dalam kondisi baik saja.
Tibalah makan siang, biasanya sebelum memasuki waktu makan, sang juru masak mengumumkan makanan sudah siap dihidangkan.
Setelah itu sebagian makan dahulu, yang lain menyusul belakangan. Para kru kapal dengan lahap memakan nasi maupun lauk seadanya. Setelah selesai bergantian dengan kru yang belum makan, mereka mengambil jatah bagian mereka dan mulai menyantabnya. Beberap jam kemudian terdengar suara dari bagian bawah:"tolong tolong ada yang pingsan ini, dengan mengeluarkan busa di mulutnya, orang mengira pingsan, tapi ternyata meninggal karena keracunan makanan yang telah kedaluarsa dari waktu yang ditentukan. Satu persatu yang memakan makanan tadi terkena racun dan mengalami sakit parah sampai meninggal dunia. Akhirnya tak ada satu pun anggota kru yang masih hidup, maka kapal masih berjalan sesuai arah tiupan angin. Kapal tanpa penghuni ini baru diketemulan oleh kepolisian yang sedang patroli menyisiri lautan.
Petugas langsung meminta bantuan lewat radio pemancar.
Petugas patroli:"hello pak, kami minta bantuan untuk evakuasi sebuah kapal besar yang semua krunya meninggal dunia, tolong segera merapat ke titik kordinat yang telah saya kirim."