Ilmu ibarat sebuah cahaya yang mampu menerangi jalan bagi pemiliknya, serta sebagai alat untuk membedakan kebaikan dan keburukan.
Untuk mendapatkannya dibutuhkan sebuah proses yang harus dilakukan. Abu al-Lais as-Samarkandi dalam kitab Tanbih al-Ghafilin yang mengutip pendapat seorang Ulama' yang bernama Sufyan as-Sauri. Ia memberikan tips untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat, yaitu:
Pertama, disaat belajar dengan seorang guru, seorang murid harus diam, tak berkata sama sekali, apalagi menyanggahnya.
Kedua, seorang murid harus mendengarkan dengan baik penjelasan sang guru, agar ia mendapatkan semua materi yang akan diberikan.
Ketiga, setelah ia mendengarkan dengan baik, seorang murid harus selalu mengingatnya, lebih-lebih mau menghafalkan materinya sehingga tertanam dalam hati sanubarinya.
Keempat, Mempraktekkan ilmu yang telah ia dapatkan, karena ilmu tanpa amal maka akan kurang ada manfaatnya.
Kelima, setelah murid mengamalkan ilmunya, akan terasa bermanfaat untuk orang lain bila ia mau mengajarkan ilmunya sebatas kemampuannya. salah satu tips agar ilmunya bermanfaat adalah dengan cara menulis kemudian menyebarkannya, karena manfaatnya akan dimanfaatkan oleh banyak orang.
Imam Bukhari dalam Kitab Shahih al-Bukhari mengutip perkataan Umar bin Khattab:
"Belajarlah dengan sungguh-sungguh sebelum kamu menjadi seorang pemimpin."
Hal senada juga disampaikan oleh Imam Syafi'i: "Belajarlah sebelum menjadi seorang pemimpin, jika kamu telah menjadi seorang  pemimpin maka tak ada waktu lagi untuk belajar."
Maka dari itu belajar sangat penting bagi kehidupan. Untuk mendapatkannya harus mengikuti tips yang telah dipaparkan diatas.