Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terkuak Kedoknya

20 November 2017   20:22 Diperbarui: 20 November 2017   20:41 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tahu masih baru, bu?"tanya Painem, calon pembeli. 

"iya, tahu baru, ini masih hangat. "tuturnya meyakinkan. 

Setelah Painem pulang dari pasar, ia langsung memasaknya untuk acara arisan yang kebetulan di rumahnya. Setelah digoreng, ia mencicipi tahunya, tapi ternyata rasanya pahit sekali. Ia berusaha mengingat untuk mencari penyebabnya, kenapa tahunya pahit.Ia berpositif tingking dahulu, mungkin minyaknya yang jadi sebabnya. Akhirnya ia memutuskan ke pasar lagi untuk membeli tahu ke tempat semula.

 "Kok balik lagi bu? masih kurangkah? "tanya penjual tahu. 

"iya, beli lagi karena tahu yang dibeli tadi salah goreng, jadi pahit semua".tuturnya. 

Sang penjual mengetahui bahwa tahunya pahit karena sudah seminggu, kemudian ia memberi air panas agar keliatan baru lagi. Untuk mengelabuhi kedoknya, ia berpura-pura tahunya sudah dipesan orang lain, supaya rahasianya tak diketahui Painem dan kecurangannya tak tersebar kepada orang lain. Ketika hendak pulang Painem bertemu Fatimeh yang juga merasa ditipu oleh penjual tahu, keduanya saling cerita dan menjadi terungkap kedok yang dilakukan oleh tukang tahu, akhirnya berita ini menyebar ke masyarakat, imbasnya ia dilarang berjualan di pasar itu karena kecerobahannya demi mendapatkan untung yang banyak, bukanya untung malah buntung. Sungguh tinggal penyesalan yang dirasa.

 Lorong Sempit, 20/11/2017, 19.46 Wib.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun