Takbir keliling vs Takbir di tempat
oleh: Moh Afif Sholeh
Di sebuah daerah pelosok terpencil area pegunungan, ada sebuah kampung yang bernama Ketiban Untung, disana hidup damai sesama penduduk warganya walau semua agama ada, mereka saling menghormati satu dan yang lainnya. Warga muslim bermusyawarah untuk menentukan solusi terbaik takbir keliling kampung atau takbir difokuskan di Masjid saja.Pro kontra antar peserta musyawarah sangat sengit terutama anak muda berkeinginan takbir keliling walau dengan jalan kaki, sedangkan golongan tua setuju takbir di masjid saja.
"Kami setuju takbir keliling demi syiar agama dihari yang kemenangan ini."tutur salah satu anak muda.
" Kalau kami orang tua sepakat bila di masjid saja, karena menghargai umat yang lain, apa pantas di hari kemenangan umat islam ini dengan berlebihan sampai mengganggu umat lain."tutur Jono salah satu orang tua.
Akhirnya forum tambah alot, sampai Kyai yang dituakan turun tangan masalah ini. Beliau menyampaikan solusi yang bijak untuk menengahi perbedaan ini.
"Saran saya, pendapat anak muda baik, namun kita harus memberi tahu, memberi surat pemberitahuan ke Umat lain yang berbeda, agar tidak salah paham, serta waktunya dibatasi, ditambah harus tertib, menghargai orang lain, sedangkan pendapat golongan tua sangat bijak sekali karena lebih mementingkan toleransi beragama, jadi keduanya menurut saya boleh dipakai semua, karena keduanya ada maslahat(kebaikan) semua, dan yang paling penting takbiran sebagai ajang Syiar Agama, bukan untuk jalan keliling kampung biar dianggap hebat atau motif yang lain."petuah bijak sang Kyai.
Kemudian rapat mengambil langkah dua pendapat tadi namun takbir keliling dibatasi waktunya, serta menjaga sopan santun dalam pelaksanaannya sehingga terwujud tujuan yang benar dari takbiran ini serta tercipta keharmonisan semuanya.
Depok, 24 Juni 2017, 23.45 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H