Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salah Amplop

11 Juni 2017   19:53 Diperbarui: 11 Juni 2017   20:22 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salah Amplop

oleh: Moh Afif Sholeh

Seorang Kiai kondang diundang ke salah satu daerah di Jawa Barat, penampilan Kiai sangat sederhana, lebih keren ajudannya yang dipesan beliau untuk jalan di depannya. Ketika sampai di tempat pengajian, orang orang terpesona terhadap rombongan Kiai, mereka menyangka orang yang ditunggu itu berjalan paling depan dengan wibawa yang tinggi disertai baju khas seorang Kiai. Setelah dipanggil oleh pembawa acara, orang yang dikira kiainya tak kunjung ke podium, malah orang yang sederhana penampilannya yang naik ke podium, dan ternyata beliaulah Kiai yang ditunggu, kebanyakan orang salah menilai tentang sosok yang mereka tunggu.

"Wah, ternyata Kiai yang kita tunggu bukan yang datang di depan rombongan ya, beliau sederhana sekali daripada santrinya."tutur si Paijo dengan jamaah yang disampingnya.

"Iya betul, sederhana sekali ya."sahut jamaah samping paijo.

Setelah Kiai kharismatik  menyampaikan petuahnya, beliau berpamitan dengan panitia. Salah seorang yang ditunjuk memberikan amplop Kiai pun tidak tahu mana yang amplop untuk Kiainya dan untuk santrinya. Panitia tadi dengan asal saja memberikanya tanpa bertanya ke panitia yang lain, Ketika rombongan kiai sudah pulang, Santri sekaligus supirnya mampir ke SPBU untuk mengisi BBM, sang kiai membuka amplopnya untuk membayar pertamax yang telah selesai di isi, beliau keheranan melihat amplopnya cuma berisi 100.000, sejenak beliau berpikir mungkin salah kasih oleh panitianya.

"Kiai,  ada yang dicarikah?"tanya santrinya.

"Saya cari dompet untuk membayar pertamax, kok tidak ketemu ya, kamu melihatnya?"tanya kiai.

"Tidak usah repot kiai, saya saja yang bayar pertamaxnya, baru kali ini saya menerima amplop sebanyak ini."tutur santrinya.

"Ha, emang berapa Nak?" tanya kiai.

"10 juta kiai, banyak amat, atau jangan jangan tertukar kali dengan amplop saya."tutur santri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun