Berdasarkan tugas yang telah diberikan, saya mencoba menjelaskan secara terstruktur materi yang sudah diberikan, diantaranya sebagai berikut:
- Materi I => Dr. Rismawati, S.Sos,. MA.
Sebagaimana yang menjadi objek studi, antropologi agama adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitan agama yaitu bagaimana pikiran, sikap serta perilaku manusia dalam hubungannya dengan yang ghaib. Dalam antropologi agama, ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam penelitiannya diantaranya sudut pandang sejarah, atau sudut pandang ajarannya yang bersifat normatif, deskriptif maupun dengan cara empiris. Ke-empat cara tersebut saling beetautan dan saling mengisi satu sama lain, berikut penjelasan dari ke-empat cara tersebut:
1. Metode Historis
  Metode ini bersifat sejarah dengan maksud untuk menelusuri pikiran dan perilaku manusia tentang agama yang berlatarbelakang sejarah, yaitu sejarah perkembangan budaya, agama sejak manusia masih sederhana budayanya, hingga budaya agamanya sudah maju. Misalnya bagaimana latar belakang sejarah timbul konsepsi manusia tentang alam ghaib, kepercayaan terhadap alam roh, dewa, sampai pada ketuhanan.
2. Metode Normatif
   Metode normatif dalam studi antropologi agama yaitu mempelajari norma-norman (kaidah-kaidah, patokan, dan sastra suci agama) maupun yang merupakan perilaku adat kebiasaan yang tradisional yang tetap berlaku baik dalam hubungan manusia dengan alam ghaib maupun hubungan antarsesama manusia yang bersumber dan berdasarkan ajaran agama masing-masing.
   Dengan penggunaan metode ini dalam hubungannya dengan yang ghaib ataupun juga hubungan antarsesama manusia sesuai dengan kaidah-kaidah agama tersebut dan juga merupakan perluasana dan perbedaan tafsiran dari golongan umat penganut agama bersangkutan.
3. Metode Deskriptif
  Metode ini dalam studi antropologi agama ialah berusaha mencatat, melukiskan, menguraikan, melaporkan tentang buah pikiran, sikap tindak dan perilaku manusia yang menyangkut agama dalam kenyataan yang eksplisit. Dalam penggunaan metode ini tentang kaidah-kaidah ajaran agama yang eksplisit tercantum kitab-kitab suci dan kitab-kitab ajaran agama yang dikesampingkan. Titik utama perhatian ditujukan terhadap fakta-fakta dan berbagai peristiwa yang sesungguhnya berlaku dalam masyarakat.
4. Metode Empiris