Seperti yang kita ketahui, manusia terdiri dari dua unsur; jiwa (ruh) dan jasad (fisik). Jiwa/ruh merupakan cermin dari wujud jasad (fisik) sesorang. Jika jiwa baik maka fisik pun akan terlihat baik. Begitu sebaliknya. Sedangkan karakter merupakan akar atau fondasi dari bangunan jiwa seseorang. Bisa dibayangkan bagaimana maha pentingnya kedudukan karakter tersebut.
Karakter dibagi menjadi dua; karakter dasar dan karakter pilihan. Sifat baik jumlahnya tidak terbatas sehingga kita harus menentukan mana yang pokok dan yang pilihan. Karakter dasar harus dimiliki oleh setiap orang tanpa memandang status, kedudukan ataupun jabatan. Karakter dasar terdiri dari 3 bagian; tidak egois, jujur dan disiplin. Sedangkan karakter pilihan bisa diupayakan dan dilatih sesuai dengan tingkat kebutuhan dengan memperhatikan skala prioritas.
Sebagaimana yang diucapkan Pak Eri, untuk menjadi orang baik tidak bisa sendiri. Ia harus juga di topang oleh orang-orang baik yang ada di sekitar. Fungsinya adalah sebagai sistem kontrol dan penguat komitmen. Jadilah kita baik karena ada dukungan lingkungan.
Akhirnya, semoga pelatihan yang sudah dijalani menjadi bekal yang bermanfaat dan tonggak (milestone) untuk kita terus berupaya memperbaiki diri. Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal kecil dan mulai saat ini.
Menutup tulisan ini saya teringat sabda Nabi yang mengatakan, "Orang baik bukanlah orang yang tidak pernah berbuat salah, melainkan orang yang baik adalah apabila ia berbuat kesalahan ia segera memperbaiki kesalahannya"
Salam Karakter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H